REPUBLIKA.CO.ID, Bayi yang baru lahir akan bertransformasi menjadi balita yang aktif. Proses tersebut hanya membutuhkan waktu singkat, sekitar 12 bulan. Setiap bulan semua bayi akan tumbuh dan berubah dengan kecepatan yang luar biasa. Bahkan setiap bulan bayi akan selalu memiliki perkembangan baru dan menarik.
Kehadiran Klinik Tumbuh Kembang (KTK) mungkin menjadi solusi bagi beberapa orang tua untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam tumbuh kembang anaknya. Namun, apakah setiap anak harus dibawa ke Klinik Tumbuh Kembang?
Menurut psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi. Biasanya orang tua membawa anaknya ke KTK jika si anak tersebut memang memiliki masalah pada tumbuh kembangnya. "Jika memang si anak belum mencapai tonggak pencapaian yang sesuai dengan fasenya, maka lebih baik orang tua berkonsultasi ke KTK ataupun ke ahli," ungkap Vera, Sabtu (21/2).
Vera mengatakan, orang tua lebih baik melakukan konsultasi untuk memastikan anak ditangani dengan tepat bila anaknya belum mencapai tonggak pencapaian. Apalagi jika anak terlihat jauh tertinggal dibanding anak lain seusianya.
"Masalah yang biasa dihadapi oleh orang tua pada fase tumbuh kembang anak biasanya keterlambatan si anak yang tak kunjung dapat berbicara. Meskipun seharusnya telah masuk ke fase tersebut," tuturnya.
Biasanya orang tua datang untuk berkonsultasi ke ahli atau KTK sekedar membicarakan mengenai pengasuhan yang telah dilakukan orang tua, apakah sudah tepat atau belum. Atau mencari tahu mengenai stimulasi yang tepat untuk orang tua dalam menangani masalah dalam tumbuh kembang anak seperti apa.
Vera menggungkapkan setiap fase tumbuh kembang pada setiap anak bersifat individual. Ia pun memaparkan maksud individual adalah anak lebih dulu dapat berjalan daripada berbicara. "Tumbuh kembang anak bisa bersifat individual. Tapi memang ada tonggak-tonggak perkembangan yang harus dicapai anak di usia tertentu. Karena kalau tidak, akan berpengatuh pada perkembangan selanjutnya."