Jumat 20 Feb 2015 13:38 WIB

Tetap Tenang Saat Ayah Mengasuh Si Bayi

Ayah dan bayinya.
Foto: pixabay
Ayah dan bayinya.

REPUBLIKA.CO.ID, Setiap ayah harus merasakan momen berdua saja dengan anaknya. Tak terkecuali ketika anaknya masih bayi. Ibu memerlukan waktu untuk bisa meninggalkan sejenak rutinitasnya dan menyegarkan diri.

Ketika ayah mendapatkan tugas mengasuh bayi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Seperti yang dipaparkan dari www.parentsindonesia.com.

Saat bertugas

Saat sedang berperan menjadi ‘pengasuh’ tunggal, Anda akan merasakan betapa banyak tuntutannya. Jangan harap Anda dapat menyelesaikan semua dengan cepat ketika berurusan dengan memberi makan, mengganti popok atau pakaiannya, dan menidurkannya. Semua kegiatan ini membutuhkan waktu yang cukup lama.

Tetap tenang

Para ayah cenderung panik jika si kecil mulai rewel bahkan menangis. Usahakan Anda tidak kehilangan kendali menghadapi situasi seperti ini. Yang perlu Anda ingat adalah waktu Anda bersamanya bukanlah tentang Anda melainkan untuk bayi kecil Anda.

Perhatikan tanda

Jika si kecil mulai menangis, Anda harus memeriksa keadaannya. Pertama, periksa apakah popoknya sudah penuh; jika bukan itu penyebabnya, cobalah memerikan ASI dalam botol. Jika tidak juga lapar mungkin dia lelah dan ingin tidur. Anda bisa menggendongnya sambil berjalan-jalan di dalam rumah dan menepuk-nepuk punggungnya.

Jika dia memang lelah, dia akan tertidur dengan cara ini. Bayi juga bisa menangis karena bosan. Letakkan saja di boks tempat tidurnya dan biarkan dia bermain sendiri. Biasanya dia akan tenang dengan sendirinya.

Apabila keempat hal tersebut bukan penyebab dia menangis kemungkinan terbesarnya adalah dia merindukan dan membutuhkan ibunya. Yang perlu Anda lakukan adalah menenangkan buah hati Anda sembari menunggu kedatangan sang ibu. Alunan musik lembut biasanya dapat menenangkan Anda dan juga bayi Anda.

Jangan merasa malu

Jika Anda sudah merasa kewalahan menghadapi tangisan bayi Anda, jangan merasa malu untuk menelpon seseorang yang dapat membantu Anda seperti istri, ibu Anda, mertua, atau teman yang sudah pernah mengalami hal serupa. Yang terpenting adalah jangan sampai Anda marah atau kesal karena kebutuhan bayi adalah yang paling penting.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement