Kamis 19 Feb 2015 17:29 WIB

Bercak Darah Selama Kehamilan, Berbahayakah?

Ibu Hamil (ilustrasi)
Ibu Hamil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Bercak darah selama kehamilan merupakan hal yang wajar. Jika bercak darah itu terjadi setelah berhubungan intim, pertanda apa itu?

Mungkinkah bercak tersebut sebagai tanda keguguran? Dikutip dari www.parentsindonesia.com, Dr Laura Riley menjawab jika hanya sedikit bercak darah dan Anda tidak mengalami kram pada perut, tidak ada alasan untuk kekhawatiran.

Bercak darah pada perempuan hamil sangat umum terjadi setelah berhubungan intim pada trimester kedua dan ketiga. Adanya peningkatan suplai darah ke leher rahim dan dinding vagina itu berarti pembuluh darah mungkin akan pecah selama hubungan intim akibat penetrasi.

Saat berada di trimester kedua, sudah saatnya mencoba beberapa posisi baru yang memungkinkan Anda mengontrol kedalaman penetrasi pasangan. Posisi yang dianjurkan saat hamil adalah women on top atau posisi menyamping.

Hubungan intim saat hamil tidak menyebabkan keguguran. Di bawah beberapa penyebab keguguran setelah trimester pertama.

- Masalah struktural janin seperti spina bifida dan cacat jantung bawaan.

- Masalah anatomi ibu, seperti rahim yang terbagi dua.

- Masalah pada plasenta, seperti implantasi abnormal.

- Infeksi yang membunuh bayi, seperti parvovirus, cytomegalovirus atau toksoplasmosis.

- Infeksi yang menyebabkan kebocoran di kantung ketuban atau persalinan prematur.

- Dinding rahim yang terlalu lemah untuk menahan kehamilan.

- Antiphospholid antibodies syndrome (APS), kondisi di mana seorang ibu memiliki terlalu banyak antibodi dalam aliran darah. - Sekitar 15 persen perempuan yang mengalami keguguran berulang memiliki antibodi ini, hal ini dapat menyebabkan pembekuan darah di plasenta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement