Senin 16 Feb 2015 14:30 WIB

Tarik Wisatawan, Pemerintah Fokus Pembangunan Destinasi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Winda Destiana Putri
Menteri Pariwisata Arief Yahya. (Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Pariwisata Arief Yahya. (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan saat ini pemerintah tengah fokus pada upaya peningkatan pembangunan destinasi pariwisata. Menurutnya, saat ini pemerintah juga telah menyepakati untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor utama.

"Jadi ratas (rapat terbatas) kali ini fokus di pariwisata dan pemerintah sepakat bahwa pariwisata itu di leading sektor. Ini info atau kabar gembira. Kan sebelumnya seperti di nomor dua-kan sekarang sudah tidak lagi," kata Arief di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (16/2).

Lanjutnya, untuk mewujudkan hal ini, presiden meminta seluruh kementerian untuk mendukung pembangunan pariwisata. Arief menjelaskan, jika suatu daerah ditetapkan sebagai kawasan pariwisata nasional, maka kementerian PU pun harus mendukung pembangunan dengan memperbaiki akses jalan menuju destinasi wisata. 

"Contohnya PU harus mendukung walaupun itu bukan jalan nasional. Kadang-kadang kan kita masalahnya ada di jalan provinsi atau jalan kabupaten," jelas dia.

Dengan pembangunan yang didukung oleh kementerian-kementerian lainnya, diharapkan akses destinasi-destinasi pariwisata pun akan semakin baik. Arief mengatakan, pembangunan destinasi pariwisata akan difokuskan pada lima daerah, yakni Bandung, Surabaya, Sumatera, Jawa Tengah; Jogjakarta dan Solo, serta Makassar.

"Kalau pemasaran tradisional yang paling besar Bali, Jakarta dan Batam Kepri ya. Tiga daerah itu sudah menyumbangkan 90 persen. Ada yang fokus di pemasaran, ada yang fokus di destinasi (pariwisata)," jelas Arief.

Untuk pembangunan destinasi pariwisata di Sumatera, lanjutnya, pemerintah akan merevitalisasi tempat wisata Danau Toba lantaran dinilai menjadi tujuan utama para wisatawan.

Sebelumnya, Arief menyatakan pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan anggaran promosi pariwisata menjadi empat kali lipat dari Rp 300 milyar menjadi Rp 1.2 triliun. Dengan dinaikkannya anggaran promosi, Arief pun mengaku optimis dapat mencapai target jumlah wisatawan ke Indonesia yang mencapai 20 juta orang.

Lanjut Arief, kementeriannya akan melakukan promosi baik menggunakan media domestik dan media internasional. Arief mengaku, pihaknya juga telah bertemu dengan media internasional untuk mengiklankan pariwisata Indonesia.

Menurut Arief, pada tahun ini pemerintah juga menaikkan target wisatawan mancanegara 2015 menjadi 12 juta orang dari 10 juta wisatawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement