Kamis 26 Jun 2025 19:25 WIB

Cegah Jerawat, Ini Daftar Makanan yang Sebaiknya Dibatasi Menurut Ahli Kulit

Jerawat tak hanya dipengaruhi faktor genetik, tapi juga apa yang kita konsumsi.

Kulit berjerawat (ilustrasi). Para dermatologis menyarankan untuk membatasi tujuh jenis makanan ini untuk mencegah jerawat.
Foto: republika
Kulit berjerawat (ilustrasi). Para dermatologis menyarankan untuk membatasi tujuh jenis makanan ini untuk mencegah jerawat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesehatan kulit, khususnya masalah jerawat, ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik dan gaya hidup, tetapi juga sangat berkaitan erat dengan apa yang kita konsumsi sehari-hari. Beberapa jenis makanan tertentu dapat memicu peradangan dan memengaruhi hormon, yang pada akhirnya berdampak buruk pada pori-pori dan menyebabkan timbulnya jerawat.

Jika Anda berjuang untuk mendapatkan kulit bersih bebas jerawat, para dermatologis menyarankan untuk membatasi konsumsi tujuh jenis makanan ini:

Baca Juga

1. Susu oat

Meskipun susu oat adalah pengganti susu sapi yang populer dan sering dianggap lebih sehat, nyatanya bagi sebagian orang, susu ini justru bisa menjadi pemicu jerawat. "Susu oat juga memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi dan dapat berkontribusi pada jerawat. Saya sudah sering melihatnya," ujar Direktur Dermatologi Pediatrik dan Bedah Kosmetik di Scottsdale Arizona, dr Karan Lal, dikutip dari laman Eat This Not That pada Kamis (26/6/2025). Kandungan karbohidrat yang tinggi dapat memengaruhi kadar gula darah dan memicu respons inflamasi dalam tubuh, yang pada akhirnya bisa bermanifestasi pada kulit.

2. Whey protein

Whey protein sering ditambahkan ke dalam smoothie atau minuman protein untuk meningkatkan asupan protein, namun bagi sebagian orang, suplemen ini dapat menyebabkan masalah kulit. Seorang dermatolog bersertifikat dari Westlake Dermatology di Marble Falls, Texas, Emily Wood, MD, menjelaskan fenomena ini secara rinci. "Konsentrat whey protein yang tinggi setara dengan meminum 6-12 liter susu," katanya.

Dr Wood memaparkan bahwa alasan di balik ini berkaitan dengan efek whey protein pada insulin. "Whey protein meningkatkan Insulin Growth Factor 1 (IGF-1) yang kemudian meningkatkan androgen, estrogen, dan proliferasi keratinosit," kata dia.

Ia menambahkan, "Androgen adalah hormon seperti testosteron yang meningkatkan jerawat. Proliferasi keratinosit menyebabkan peningkatan pembentukan komedo". Jadi, meskipun bermanfaat untuk otot, konsumsi whey protein yang berlebihan bisa menjadi kabar buruk bagi kulit Anda.

3 Makanan dengan indeks glikemik tinggi

Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti kue kering, camilan manis, minuman bersoda, nasi putih, roti putih, dan permen, telah lama dikaitkan dengan masalah jerawat. "Ini adalah makanan yang meningkatkan glukosa darah, yang kemudian meningkatkan peradangan dan produksi minyak di kulit," kata dr Wood.

Dr Lal setuju dengan pernyataan ini. "Gula secara umum memicu peradangan dan bisa menjadi 'makanan' bagi bakteri dan ragi penyebab jerawat! Cobalah untuk menjauhi gula rafinasi dan pilih sumber yang lebih sehat seperti buah-buahan," kata dia. Mengurangi asupan gula dan karbohidrat olahan dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan mengurangi respons inflamasi pada kulit.

4. Suplemen mengandung vitamin B6 atau B12 berlebihan

Meskipun vitamin B6 dan B12 penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, mengonsumsi suplemen dengan dosis berlebihan justru bisa memperburuk jerawat. Dr Wood menjelaskan, "Salah satu teori mengapa hal ini bisa terjadi adalah bahwa vitamin B mengubah mikrobioma kulit, khususnya terkait dengan perubahan perilaku Propionibacterium acnes (P.acnes). P.acnes adalah salah satu pemain kunci dalam pembentukan jerawat". Ini menunjukkan bahwa keseimbangan mikrobioma kulit sangat penting, dan asupan suplemen tertentu bisa mengganggu keseimbangan tersebut.

5. Asupan yodium berlebihan

Menurut dr Wood, asupan yodium yang berlebihan dapat memperburuk jerawat. "Yodium dalam jumlah tinggi umumnya ditemukan dalam suplemen rumput laut dan ganggang laut," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa suplemen rumput laut dan ganggang laut ini juga sering ditemukan dalam smoothie tertentu yang diklaim dapat meningkatkan kesehatan kulit. "Hati-hati dengan apa yang Anda minum, itu bisa memperburuk jerawat Anda. Agak tidak diketahui secara pasti mengapa yodium memperburuk jerawat, tetapi tampaknya memperburuk peradangan dan meningkatkan produksi minyak," ujar dr Wood. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan asupan yodium, terutama dari suplemen dan makanan laut tertentu.

6. Susu skim

Meskipun susu skim sering dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat karena rendah lemak, beberapa studi observasional menunjukkan peningkatan jerawat pada remaja yang mengonsumsi susu skim. Ada beberapa teori mengapa hal ini terjadi:

-Hormon: Hormon (seperti androgen dan insulin growth factor-1) yang terdapat dalam susu dapat berkontribusi pada fluktuasi hormonal dalam tubuh.

-Protein tertentu: Protein tertentu dalam susu skim dapat memperburuk jerawat.

-Peningkatan kadar insulin: Susu skim mungkin meningkatkan kadar insulin lebih tinggi dibandingkan susu murni (whole milk).

-Kandungan yodium: Hipotesis lain menghubungkan keberadaan yodium dalam susu dengan memburuknya jerawat.

Dr Lal mengatakan, "Studi menunjukkan bahwa susu skim berhubungan dengan jerawat, dan kami pikir itu karena kandungan gulanya yang lebih tinggi. Sebaliknya, pilihlah susu almond atau susu murni (whole milk)". Pilihan susu nabati atau susu murni mungkin bisa menjadi alternatif yang lebih baik bagi kulit berjerawat.

7. Protein berbasis kedelai berlebihan

Bagi para vegan, vegetarian, dan mereka yang memasukkan protein berbasis kedelai dalam diet mereka, Dr Lal mengatakan bahwa asupan kedelai yang berlebihan dapat menyebabkan jerawat pada beberapa pasien. "Pada beberapa pasien, asupan kedelai yang berlebihan dapat memicu jerawat," ujarnya.

Ia menyarankan, "Anda bisa makan kedelai, tetapi makanlah secukupnya". Ini berarti konsumsi kedelai dalam jumlah moderat umumnya aman, namun perlu diperhatikan jika jerawat muncul setelah konsumsi kedelai yang berlebihan.

Jika Anda terus mengalami masalah jerawat yang tidak kunjung membaik meskipun sudah mencoba menghindari makanan pemicu ini, atau jika Anda merasakan nyeri saat buang air besar, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis. Mereka dapat membantu mengidentifikasi akar penyebab masalah dan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Informasi dalam artikel ini didasarkan pada pendapat ahli dan penelitian terbaru, namun tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda mengenai obat-obatan atau pertanyaan kesehatan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement