Ahad 01 Feb 2015 11:06 WIB

Penjelasan Singkat Mengenai Kehamilan Anggur yang Perlu Diketahui

Wanita hamil (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi/cv
Wanita hamil (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernah mendengar kehamilan anggur? Pada kehamilan Mola Hydatidosa, nama ilmiah hamil anggur, janin tidak dapat tumbuh normal tetapi berkembang menjadi jaringan berbentuk bola-bola kecil dengan diameter 1mm hingga 2 cm seperti anggur yang berisi cairan.

"Kelainan ini dapat terjadi ketika sel telur yang kehilangan inti selnya dibuahi oleh sperma. Faktor risiko terjadinya kehamilan anggur diantaranya adalah sel telur yang cacat, kelainan pada rahim, defisiensi nutrisi seperti protein, asam folat, dan vitamin A," ujar Dr. Suarahman Hamkim SpOG(K), dokter spesialis kandungan dari RS Tambak, Jakarta, seperti yang dikutip www.parentsindonesia.com.

Dr. Surahman juga menjelaskan bahwa hampir 20 persen kasus kehamilan anggur ini berpotensi ganas dengan rincian 15-17 persen menjadi penyakit Trofoblas ganas, dan 3-5 persen dapat menjadi Chorio carcinoma.

Gejala

Kehamilan anggur bisa ditandai dengan terjadinya perdarahan-perdarahan pada kehamilan muda. Selain itu, jika pembesaran kandungan Anda tampak tidak wajar, misalnya usia kehamilan baru sebulan tapi seperti sudah hamil tiga bulan, hal itu pun bisa dicurigai sebagai hamil anggur.

Tindakan yang harus dilakukan

Hal pertama yang harus dilakukan saat diagnosis menyatakan terjadi kehamilan anggur, biasanya dokter akan melakukan evaluasi kehamilan, deteksi keganasan dan kemungkinan penyebarannya, pemantauan serus HCG, serta pencegahan kehamilan sampai dengan periode tertentu (sampai titer serum HCG dinyatakan aman). Biasanya pasien juga akan dianjurkan menggunakan kontrasepsi antara enam bulan sampai satu tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement