REPUBLIKA.CO.ID, Banyak pendapat mengatakan musik baik untuk perkembangan otak anak. Bahkan sejak dalam kandungan pun, para dokter kandungan menyarankan ibu hamil untuk memperkenalkan musik pada calon bayi.
Menurut psikolog anak, Nadya Pramudita, musik bisa menstimulasi perkembangan di setiap area otak anak. Mulai dari penglihatan, keseimbangan, pendengaran, bahasa, perilaku, sensasi, kemampuan, pergerakan dan emosi. Karena itu, ia menyarankan untuk memperkenalkan musik pada anak sejak dini.
Cara memperkenalkan musik tentu kemudian harus disesuaikan tahapan usia. Bagaimana caranya? Untuk bayi, anak diperdengarkan musik oleh orang tua. “Caranya orang tua bisa bermusik dengan bergumam atau teriak senang,” ujar Nadya kepada ROL, Selasa (20/1).
Pada usia balita, orang tua bisa mengenalkan anak lagu yang singkat dan lakukan berulang. Juga perkenalkan anak dengan gerakan dan tarian. Selain itu, orang tua juga bisa membuat suara atau produksi suara dengan benda misalnya pukul panci pakai sendok kayu dan lainnya.
Tak hanya itu, orang tua juga bisa mengajarkan anak gerakan badan sambil mendengarkan musik, misalnya melompat dan tepuk tangan. Dan pada saat usia tiga tahun, anak sudah bisa mendengar dan mengulang aktivitas yang diajarkan orang tua.
Bagaimana dengan anak usia pra sekolah? Di usia ini, Nadya mengatakan orang tua sudah bisa memperkenalkan lagu tentang sesuatu yang familiar. Orang tua bisa menggunakan alat bantu seperti mainan, binatang, aktivitas bermain dan orang. Nadya menambahkan di usia prasekolah, anak juga sudah bisa diperdengarkan berbagai genre lagu.
Untuk anak usia awal sekolah berbeda lagi, anak usia ini sudah bisa menentukan minatnya sendiri. Orang tua bisa mengenalkan anak lagu tentang kejadian sehari-hari. Mulai dengan berhitung, menyebutkan huruf atau mengeja. Selain itu, bisa juga dengan bermusik secara berkelompok.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
