REPUBLIKA.CO.ID, Setelah mengalami keguguran, banyak perubahan yang terjadi dalam diri perempuan. Salah satunya jadi lebih sensitif.
Hal ini diungkapkan oleh psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, lewat akun Twitternya @AnnaSurtiNina. Menurutnya, setelah keguguran mungkin ibu jadi jauh lebih sensitif. Misalnya ketika melihat pil penguat kehamilan, peralatan bayi yang dijual online atau di toko, atau bahkan saat melihat pakaian hamil.
Ia mengatakan ibu yang mengalami keguguran juga mungkin sensitif pada ibu lain yang sedang hamil, dokter obgyn, kamar bayi yang sudah disiapkan di rumah, dan kuburan bayinya. “Papa dan keluarga dapat menjauhkan dulu hal-hal yang sensitif tersebut dari mama, sebagai bentuk dukungan terhadap mama yang alami keguguran,” ujarnya.
Lalu untuk ibu yang alami keguguran sendiri, apa yang dapat dilakukan? Psikolog yang akrab disapa Nina itu meminta ibu untuk menangis.
"Menangislah! Dengan menerima kesedihan sebagai bagian dari hidup, akan mudahkan bangkit lagi," katanya.
Ibu juga perlu membiarkan orang lain untuk menghibur dan membantu. Usahakan tak menjadi supermom dulu saat-saat ini. Membantu juga kalau ibu yang mengalami keguguran mencari teman untuk curhat, baik mereka yang pernah alami keguguran ataupun sahabat lain,
Yang pasti, ibu perlu mendekatkan diri dengan Tuhan. Karena hanya Allah yang memiliki kuasa atas semua kehidupan di dunia. Ini bukan berarti menuduh mama yang mengalami keguguran selama ini tidak dekat Tuhan. Tapi Tuhan mungkin sedang memberikan pesan khusus kepada ibu.
“Dengan semua hal di atas, semoga mama mengalami keguguran dapat segera mencapai tahap kedukaan kelima, menerima dengan ikhlas,” ujarnya.