Rabu 31 Dec 2014 06:43 WIB

Buat Resolusi Keuangan, Harus Jelas Peruntukkannya

Rep: Desy Susilawati/ Red: Winda Destiana Putri
Ada baiknya sambut awal tahun dengan resolusi keuangan
Foto: News
Ada baiknya sambut awal tahun dengan resolusi keuangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning, Pandji Harsanto CFP menjelaskan sebelum membuat resolusi keuangan, harus jelas terlebih dahulu kebutuhan uangnya.

Berikut penjelaskan detail darinya kepada Republika Online, Rabu (31/12).

Mau punya dana cadangan yang cukup

Dana cadangan ini sama dengan dana darurat. Apa yang dimaksud dengan dana darurat itu? Dana darurat adalah suatu dana yang telah dialokasikan secara terpisah, untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya sangat darurat, dengan tujuan masih dapat berinvestasi walaupun ada kebutuhan darurat.

Besarnya dana darurat ini bervariasi mulai dari enam bulan sampai dengan 12 kali pengeluaran bulanan, tergantung dari status (single atau menikah) dan kebutuhan jika terjadi PHK, butuh berapa bulan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan penghasilan yang sama atau lebih.

Idealnya single enam kali pengeluaran bulanan, pasangan menikah bisa 6 sampai 12 kali pengeluaran bulanan, sedangkan untuk yang berpenghasilan tidak tetap biasanya kebutuhan dana daruratnya lebih besar sampai dengan 12 kali pengeluaran bulanan.

Mau punya asuransi

Pandji sendiri termasuk perencana keuangan yang tidak mewajibkan kliennya untuk mempunyai asuransi jiwa, dengan catatan keluarga tersebut telah mempunyai aset yang dapat memberikan penghasilan bulanan yang sesuai dengan pengeluaran bulanan, apabila pencari nafkah tersebut mendapatkan risiko meninggal atau tidak dapat bekerja lagi karena suatu kondisi. Apabila aset tersebut belum ada maka sebaiknya dibuat penggantian atas aset tersebut dengan membeli asuransi jiwa.

Sedangkan untuk asuransi kesehatan sebaiknya seluruh anggota keluarga dilindungi asuransi ini. Asuransi kesehatan ini biasanya diberikan oleh pemberi kerja, dan jika belum terpenuhi maka sebaiknya Anda membeli asuransi ini.

Ia sangat menyarankan tidak membeli produk asuransi yang digabungkan dengan investasi, karena biayanya yang cukup mahal. Asuransi pada hakekatnya dicatat sebagai biaya rumah tangga, dan investasi dicatat sebagai aset. Nah, pencatatan keduanya tidak bisa disatukan.

Untuk asuransi properti, preminya pun tidak mahal, maksimal 0,2 persen dari nilai properti Anda. Untuk premi total dari seluruh asuransi kurang lebih di kisaran angka 10 persen dari penghasilan kotor Anda per bulan atau pertahun.

Mau mengurangi belanja diluar 

Berapa jumlahnya? Akan digunakan untuk apa hasil penghematannya?untuk belanja ini sebaiknya sesuaikan dengan kebutuhan, keinginan dan kemampuan. Idealnya besaran keinginan adalah kurang atau sama dengan kebutuhan anda. Dan besaran kebutuhan adalah kurang dari kemampuan Anda. Anda dapat saja membeli sesuatu sesuai kenginan yang di luar kemampuan Anda, namun akibatnya adalah Anda memaksakan diri dengan harus berhutang atau sebenarnya tidak layak atas barang tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement