REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Anak, Ine Indriani Aditya, M.Psi mengatakan sebaiknya orang tua membiarkan anak melakukan segala sesuatu sesuai dengan potensi dan minatnya.
Tujuannya agar kedepan anak bisa tumbuh menjadi individu yang optimal dan beraktualisasi di masa dewasa. Lalu apa sih perbedaan potensi dan minat diri itu? Dan apa kaitan keduanya?
Ine menggungkapkan potensi diri sama dengan bakat. Yaitu kemampuan unik yang dimiliki seseorang. Ini biasanya mencakup pola pikir, perasaan, dan perilaku. Bila dilakukan secara berulang atau bila dilatih akan menghasilkan produktivitas yang optimal.
"Potensi ini merupakan bawaan," ujarnya kepada Republika Online, Kamis (25/12).
Sementara minat terkait dengan motivasi. Ketertarikan, kesenangan, dorongan kuat untuk melakukan segala sesuatu guna mencapai keinginannya. Minat ini dapat kita ciptakan berdasarkan pengalaman.
Menurut Ine, keduanya baik potensi dan minat berkaitan satu sama lain. Minat berfungsi sebagai pendukung untuk mengoptimalkan potensi. Semua orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi orang yang memiliki minat dan bakat yang berkesinambungkan menghasilkan kualitas yang lebih optimal.
"Oleh karena itu, mengasah minat dan bakat anak menjadi hal yang penting," ujarnya.
Potensi dan minat tidak selalu berkaitan dengan kegiatan yang berkaitan dengan akademis. Keberhasilan anak di masa depan tidak hanya didukung oleh IQ, tetapi juga kematangan emosi, spiritual, sikap dan perilaku.