Selasa 23 Dec 2014 17:18 WIB

Pentingnya Jamu Dibiasakan di Kalangan Muda

Jamu (ilustrasi)
Jamu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Ketua Gabungan Pengusaha (GP) Jamu Charles Saerang mengingatkan pentingnya pembudayaan kebiasaan minum jamu yang merupakan warisan budaya leluhur kepada kalangan anak muda.

"Pembudayaan minum jamu di kalangan anak muda, salah satunya melalui peran kampus. Kalau jamu bisa membudaya di kalangan mahasiswa sangat bagus. Mereka ini kan anak-anak muda," katanya di Semarang, Selasa (23/12).

Hal itu diungkapkannya usai penandatanganan kerja sama antara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro Semarang dan Yayasan Taman Jamu Indonesia PT Nyonya Meneer Semarang. Direktur Utama PT Nyonya Meneer itu mengapresiasi langkah Menteri Perdagangan Rahmat Gobel yang mencanangkan gerakan minum jamu setiap Jumat, demikian pula dengan kementerian-kementerian lainnya.

"Ya, kenapa (gerakan minum jamu, red.) tidak diikuti kalangan perguruan tinggi, misalnya Undip Kami bersyukur karena Undip mengapresiasi dengan turut mencanangkan gerakan minum jamu," tukasnya. Menurut dia, citra jamu yang hanya dikonsumsi orang-orang pinggiran, berasa pahit, dan kuno harus dihilangkan dengan inovasi dan kreasi produk jamu hingga bisa bersaing di tingkat internasional.

Charles menegaskan masyarakat Indonesia patut berbangga memiliki jamu sebagai produk tradisional berbahan lokal yang harus terus dikembangkan sebagai produk unggulan di tengah persaingan global. "Jamu itu menggunakan bahan-bahan buatan petani kita. Bahwa jamu itu tidak mesti pahit. Jahe, kunyit asam itu juga jamu. Makanya, kami gandeng Undip untuk pengembangan jamu sebagai ekonomi lokal," pungkasnya.

Sementara itu, Rektor Undip Prof Sudharto P. Hadi menyambut baik kerja sama yang dijalin FISIP Undip dengan PT Nyonya Meneer, utamanya untuk mengembangkan jamu sebagai produk ekonomi lokal unggulan. "Kerja sama ini juga relevan dengan tugas PT melaksanakan tridharmanya, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Cara paling baik, ya, menjadikan minum jamu sebagai budaya," katanya.

Kerja sama itu, diakuinya, memang diawali FISIP, tetapi tak menutup kemungkinan ke depannya dilakukan dengan jurusan dan fakultas lainnya, seperti Jurusan Biologi dan Fakultas Peternakan dan Pertanian. "Sekarang ini, Undip kan sudah punya Pojok Tanaman Langka, Taman Rusa, dan Taman Biologi. Ke depannya, bisa dibuat satu taman lagi, yakni Taman Jamu bekerja sama dengan Nyonya Meneer," pungkas Sudharto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement