Rabu 03 Dec 2014 06:50 WIB

Tengok Lapangan Sepak Bola Apung di Thailand

Rep: MGROL31/ Red: Winda Destiana Putri
Lapangan sepak bola apung, Thailand
Foto: News
Lapangan sepak bola apung, Thailand

REPUBLIKA.CO.ID, PANYEE -- Sepakbola memang masih menjadi permainan favorit di daerah Asia Tenggara, hampir setiap anak menyukainya tak terkecuali anak di pulau Panyee, Thailand yang menggunakan lapangan sepak bola yang mengapung sebagai media penyaluran kesenangan tersebut.

Selain digunakan sebagai tempat menyalurkan kegemaran, lapangan sepakbola apung di Thailand juga digunakan sebagai daya tarik dari wisatawan asing. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah wisatawan asing ke pulau yang bermayoritas umat muslim ini.

Pada awalnya, lapangan sepakbola apung ini dibuat dengan sederhana 30 tahun yang lalu. Menggunakan tong-tong besi bekas, papan kayu seadanya, dan juga paku berkarat, para pemuda di pulau Panyee berjuang untuk dapat tetap bermain sepakbola meskipun tidak memiliki lapangan bahkan lahan kosong di daratan.

Upaya tersebut ternyata disambut dengan antusias yang tinggi oleh pemuda setempat, sehingga jadilah sebuah lapangan sepakbola apung pertama di dunia dan tim sepakbola pulau Panyee pun segera dibentuk. Hingga akhirnya, tim sepakbola Panyee pun berprestasi di sebuah turnamen sepak bola setempat yang menggugah hati salah satu bank untuk mensponsori tim tersebut.

Dengan bantuan finansial, akhirnya lapangan sepakbola apung yang amat sangat sederhana tersebut di rombak menjadi lapangan apung dengan material dan kualitas yang lebih baik bahkan tanpa menggunakan paku sehingga tidak membahayakan orang yang bermain.

"Tidak sampai di situ, lapangan ini bukan hanya menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung, namun berbondong-bondong warga juga mencari pekerjaan di sekitar pulau," ujar Aporn Janchulee, seorang Pedagang di pulau Panyee seperti yang dilansir dari News, Rabu (3/12).

"Pekerjaan disini lebih baik dibandingkan di ibukota, para pemuda dapat mencari uang dengan mudah disini, mereka dapat memperoleh ribuan baht untuk mengemudi perahu," tambah Aporn.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement