REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyarankan supaya loket imigrasi yang tersedia di Terminal Kedatangan Internasional Bandar Udara Ngurah Rai dibuka semuanya. Terutama pada saat jam-jam sibuk untuk menghindari antrean panjang.
Pastika saat menerima audiensi Kakanwil Hukum dan HAM Provinsi Bali, di Denpasar, Rabu (26/11), mengatakan selama ini ada keluhan dari wisatawan karena melihat adanya banyak loket yang tidak dioperasikan. Sementara wisatawan berjejalan hanya pada beberapa loket dan seolah-olah hal itu tampak disengaja.
Untuk menghilangkan kesan tersebut, mantan Kapolda Bali itupun menyarankan untuk menambah pegawai sehingga pada jam-jam sibuk semua loket bisa beroperasi, dan antrean panjang bisa dikurangi. Dia juga akan berkoordinasi dengan pihak Angkasa Pura untuk memfasilitasi agar loket loket yang belum siap bisa segera dilengkapi sarana dan prasarananya.
Selain itu, Angkasa Pura diharapkan bisa menata para pedagang untuk membangun citra Bandara Ngurah Rai mengingat kesan pertama dari Bali adalah dari tampilan bandaranya.
Sementara itu, Kakanwil Hukum dan HAM Provinsi Bali I Gusti Ngurah Kompiang Adnyana, mengatakan ada beberapa usaha yang telah dilakukan pihaknya dalam memecahkan masalah di imigrasi Ngurah Rai.
Menurut dia, mulai minggu ini, hari libur bagi pegawai imigrasi Bandara Ngurah Rai akan dikurangi yakni dari libur dua hari dalam seminggu, menjadi hanya sehari seminggu agar bisa mengisi kekurangan staf pada saat-saat jam sibuk. "Kami akui bahwa pada saat ini Imigrasi Ngurah Rai memang kekurangan personel kira-kira 60 orang," ujarnya.
Selain itu, tambah Kompiang, Imigrasi Ngurah Rai juga sudah melakukan investigasi mengenai isu adanya pungutan liar yang ditawarkan oleh oknum-oknum tertentu dengan memanfaatkan kondisi antrean yang panjang. Pihaknya telah pula mengupayakan lobi-lobi pada pengatur penerbangan agar slot penerbangan di Bandara Ngurah Rai bisa terurai, sehingga tidak menumpuk pada jam-jam tertentu.
Sedangkan Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Cucu Kosmala mengemukakan bahwa pada jam-jam sibuk yaitu pada pukul 12.00-18.00 WITA ada sekitar 17-20 penerbangan dengan jumlah penumpang mencapai 3.000 sampai 6.000 penumpang.
Di terminal kedatangan Imigrasi Bandara Ngurah Rai sekarang tersedia 14 loket namun ada beberapa loket yang fasilitasnya belum lengkap. Setiap penumpang membutuhkan waktu 30 sampai 60 detik untuk pemeriksaan di loket. "Jadi seandainya semua loket dioperasikan, tetap akan menimbulkan antrean," ujarnya. Namun ia berjanji akan segera mengoperasikan semua loket yang ada.