Selasa 25 Nov 2014 12:06 WIB

Apakah Bayi Menangis itu Normal?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Bayi menangis sebagai tanda komunikasi pada orang lain.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Bayi menangis sebagai tanda komunikasi pada orang lain.

REPUBLIKA.CO.ID, Bayi adalah makhluk yang sulit ditebak. Satu-satunya alat komunikasi sang bayi pun lewat tangisannya. Wajar jika bayi menangis saat lapar, basah karena buang air kecil, atau merasa tidak nyaman.

Tapi, bila bayi menangis terlalu sering, apakah itu wajar?

Menurut dokter anak, Prof Muhammad Juffrie, bayi menangis pada dasarnya merupakan hal yang normal. Menangis merupakan komunikasi lisan pertama bayi kepada orang tua. Contohnya ketika lahir bayi akan menangis, itu menandakan bayi sehat.

"Jika tidak menangis justru bayi tersebut tidak normal," ujarnya dalam 'Bincang Ahli dengan Dokter Anak, Pentingnya Kesehatan Pencernaan pada Bayi di Jakarta', Selasa (25/11).

Bayi menangis juga berarti sedang menunjukkan pesan normal adanya keadaan urgensi atau distress. Menurutnya, jenis menangis yang berbeda juga menunjukkan pesan yang berbeda, misalnya lapar atau merasa nyeri.

Ia menambahkan, bayi menangis biasanya untuk merespons sesuatu, misalnya kelaparan, gas di perut, ketidaknyamanan (popok penuh), terlalu panas, terlalu banyak stimulasi, terlalu dingin, lelah atau sakit.

Ia mengakui bayi menangis memang sangat sulit diabaikan. Bayi yang menangis juga akan menyebabkan stres dan cemas bagi pendengarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement