REPUBLIKA.CO.ID, Semua calon orang tua ingin agar anak yang terlahir nanti dalam keadaan sehat. Salah satu cara memastikan kesehatan bayi adalah dengan makanan sehat, sebab asupan janin 100 persen bergantung pada nutrisi ibu.
Untuk itu dianjurkan bagi ibu hamil selama kehamilan untuk terus mengkonsumsi makanan bergizi. Bahkan asupan gizi harus terjaga sejak tiga bulan di masa sebelum proses kehamilan. Pasalnya di masa ini ternyata penting untuk menentukan kesehatan anak yang terlahir nanti.
“Sulitnya, seringkali ibu tidak tahu ia sedang hamil,” kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Prima Progestian, Jumat (14/11). Menanggapinya Prima mengatakan untuk amannya, seorang ibu harus tetap menjaga asupan nutrisi sepanjang tahun. Apalagi bagi perempuan yang baru saja menikah. Dalam mempersiapkan kehamilan, jumlah gizi yang dibutuhkan adalah hal yang harus diperhitungkan.
Seorang ibu bertanggung jawab pada asupan gizi yang dikandungnya. Ia adalah satu-satunya sumber gizi bagi si janin. Maka, seorang ibu hamil tentunya membutuhkan gizi yang jauh lebih banyak dari perempuan normal. Pasalnya jika si janin kekurangan asupan nutrisi, sudah pasti tumbuh kembangnya terganggu.
“Sulitnya lagi, karena tidak banyak yang tahu kondisi kehamilannya, ibu hamil sering melewatkan masa satu bulan pertama kehamilannya,” kata dia.
Padahal, Prima menjelaskan, pada usia kehamilan satu bulan adalah masa di mana proses “pembentukan” terjadi. Pada masa ini otak, jantung, dan organ lain dibentuk dan selesai pada umur 11 minggu.
Selama ini banyak kasus bayi yang terlahir cacat. Di antaranya yang lahir tanpa tempurung kepala atau ketidakmapuan dalam proses penutupan sumsum tulang belakang. “Ini kenapa harus optimal, kalau tahunya cacat udah umur 7 bulan, telat,” tegas dia.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat jadi sangat penting. Ini akan membantu proses pembentukan otak. Namun, dengan catatan waktu untuk penambahan asam folat hanya sebatas saat usia kehamilan lima sampai tujuh minggu. “Kalau tidak terlambat,” cetusnya lagi.
Setelah proses pembentukan selesai, pada trisemester ke-2 dilanjutkan dengan proses “pertumbuhan”. Pada masa ini, jumlah sel dalam janin diperbanyak. Ini adalah saat terbaik ibu mendapat asupan protein, kalsium untuk pembentukan tulang, dan omega 3 juga DHA.
Prima mengatakan, selama ini ada pehaman yang salah dalam hal mengkonsumsi kalsium. Banyak dipahami bahwa semakin banyak mengkonsumsi kalsium semakin baik. Ternyata, batas maksimal kalsium yang dapat dikonsumsi adalah 1.200 Mg per hari.
Sementara, jika kalsium terlalu banyak dikonsumsi kandungannya akan semakin hilang dan dibuang. Ini yang akhirnya justru mengakibatkan osteoporosis.
Selanjutnya, yang dibutuhkan selain kalsium adalah DHA. Ini merupakan senyawa asam lemak esensial yang tidak dibentuk dengan sendirinya oleh tubuh.
Padahal kandungan ini penting bagi pertumbuhan otak dan penglihatan janin. Untuk itu dianjurkan bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi 300-400 Mg DHA. Ini bisa didapatkan dari ikan laut dalam, seperti salmon.
Usai masa pembentukan, dilanjutkan pada trismester ketiga dengan masa “penggemukkan”. Masa ini disebut juga masa perkembangan yang merupakan waktunya pematangan sel. Ini lah alasannya mengapa janin usia 7 bulan sudah bisa dilahirkan.
Dalam hal ini, zat besi adalah asupan yang dibutuhkan. Ini penting berkaitan dengan kelahiran premature dan berat badan bayi yang rendah. Zat besi bisa didapat dari sayuran hijau dan daging merah. “Ini makanya masa perkembangan itu penting untuk proses menjadi manusia utuh,” kata Prima.
Namun, ibu hamil tidak hanya diperlukan untuk sehat saja. Ia juga harus bugar. Satu-saunya cara untuk bugar, hanyalah dengan rutin melakukan latihan ringan khusus untuk ibu hamil. “Semua ini adalah konsep penting yang haus dipahami semua ibu,” tambah Prima.