REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengambil langkah-langkah di usia dini anak untuk meningkatkan keterampilan pendidikan anak bisa mendorong prestasi akademik anak hingga lima persen. Upaya itu juga mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dalam pendidikan sebesar 15 persen, menurut penelitian internasional yang dipimpin University of Adelaide.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Journal of Child Development, peneliti melakukan intervensi untuk meningkatkan kemampuan akademik anak-anak hingga usia sekolah. Mereka menganggap efek intervensi ini masih berlaku hingga usia 16 tahun. Penulis utama Dr Catherine Chittleborough mengatakan kerugian sosial ekonomi merupakan faktor risiko untuk pendidikan dan hasil terkait.
"Kerugian sosial ekonomi dikaitkan dengan berkurangnya kemampuan untuk mendapatkan keuntungan dari pendidikan, hasil pendidikan yang minim, kemungkinan lebih rendah untuk melanjutkan ke pendidikan tersier, dan kurang berhasil di dunia kerja," kata Chittleborough, dilansir dari Medical News Today, Selasa (28/10).
Chittleborough menambahkan, intervensi sebelum usia lima tahun dapat meningkatkan keterampilan yang diperlukan untuk keberhasilan pendidikan, namun berapa lama efek intervensi ini akan bertahan terhadap kesenjangan sosial ekonomi maih belum diketahui.
Peneliti menggunakan data hampir 12 ribu anak dari Inggris. Peneliti melakukan intervensi progresif dan intensif sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Pada 2012 misalnya, ada lebih dari 620 ribu siswa berusia 15-16 tahun di pendidikan menengah Inggris. Jika ada perbaikan lima persen pada hasil pendidikan mereka berarti ada 13.500 siswa yang lebih baik dari lainnya. Ini akan berdampak pada masa depan mereka dan kemampuan mereka memberikan kontribusi kepada masyarakat secara ekonomi. Saya berharap kita akan melihat hasil serupa di pendidikan negara lainnya," ujar Chittleborough.
Chittleborough mengatakan pendidikan prasekolah sangat penting untuk mengatur anak-anak di jalan yang benar.