Selasa 23 Sep 2014 15:57 WIB

Kesalahan yang Kerap Dilakukan Saat Mencuci (1)

Ada tahapan tertentu yang bisa dilakukan saat mencuci agar pakaian bersih maksimal.
Foto: Darmawan/Republika
Ada tahapan tertentu yang bisa dilakukan saat mencuci agar pakaian bersih maksimal.

REPUBLIKA.CO.ID, Mencuci bukan pekerjaan yang sulit. Apakah betul? Bagi mereka yang terbiasa, mencuci terlebih dengan mesin cuci bisa jadi membingungkan.

Laman Realsimple, membagi tips mencuci dengan benar. Ternyata, ada tahapan tertentu yang paling baik dilakukan agar cucian bersih maksimal. Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat mencuci pakaian.

* Jangan menggosok noda terlalu keras

Cara ini hanya akan membuat noda lebih parah dan mungkin merusak bahan. Sebaiknya, perlakukan dengan lembut pakaian yang bernoda. Yang paling penting, pertama-pertama noda harus cepat dihilangkan. Kemudian gunakan kain lap warna putih supaya tak ada warna yang tertransfer.

Tutul-tutul noda, jangan menggosoknya. Hilangkan mulai dari bagian luar ke dalam, agar noda tidak meluas.

* Menggunakan terlalu banyak deterjen

Busa sabun yang terlalu banyak bisa menahan kotoran terangkat dari pakaian dan terjebak di area yang tidak bisa dibersihkan. Misalnya, seperti kerah, mengakibatkan penumpukan bakteri.

Cuci pakaian menggunakan separuh takaran deterjen dari biasanya. Lalu perlahan tambahkan deterjen bila pakaian dirasa masih kotor.

* Mengisi air di mesin cuci yang kurang tepat

Ketika mencuci dengan mesin bukaan atas menggunakan deterjen air, pertama yang Anda lakukan adalah mengisi mesin dengan air, lalu sabun, dan terakhir baju bukan?

Tahapan tersebut ternyata salah. Cara itu merupakan metode lama yang ditujukan untuk mencegah sisa residu dari pakaian dan mesin. Deterjen modern tapi sudah bebas fosfat dan tidak berbahaya di pakaian, tak seperti deterjen zaman dahulu. Selama tidak menggunakan pemutih, tidak perlu memasukkan pakaian setelah air memenuhi mesin cuci.

Tahapan mencuci yang benar adalah memasukkan pakaian, air, baru sabun. Cara ini memastikan deterjen terdistribusi dengan merata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement