REPUBLIKA.CO.ID, The Cafe di Hotel Mulia Senayan Jakarta merupakan restoran dengan menu barat dan timur. Dari ratusan makanan yang tersaji setiap harinya itu ternyata surabi solo The Cafe memiliki penggemar yang tidak sedikit.
Dari survei yang dilakukan manajemen Hotel Mulia belum lama ini, surabi solo menempati posisi sebagai hidangan penutup favorit tamu yang makan. Padahal di pojok pencuci mulut The Cafe tersedia banyak makanan yang wujudnya saja sudah mengalahkan surabi solo.
Stasiun hidangan penutup The Cafe menyediakan es krim, sorbet, frozen yogurt, juga aneka kue barat. Tersedia pula berbagai cemilan Nusantara, misalnya lupis hingga kue lapis.
PR Director Hotel Mulia Senayan, Romy Herlambang, tidak menyangka surabi solo masuk dalam daftar makanan terfavorit. Surabi yang dibuat dari tepung beras ini menempati posisi kelima makanan paling favorit, sesuai pilihan pelanggan, di The Cafe.
''Tidak disangka juga padahal saingannya banyak kue barat yang tidak kalah lezatnya,'' ujar Romy. Ia menambahkan, pilihan surabi solo namun murni atas survei yang mereka buat ke tamu The Cafe.
Surabi solo di The Cafe dibuat menggunakan metode tradisional, yakni menggunakan cetakan seperti yang kerap terlihat di kampung-kampung di Solo tempat kue ini berasal. Resepnya juga sama persis dengan bahan dasar tepung beras, santan, dan gula.
Bila surabi solo banyak dimodifikasi dengan taburan keju dan cokelat, The Cafe mencoba berkreasi dengan surabi ini. Selain menawarkan surabi dengan keju atau cokelat, surabi solo di sini diberi pula taburan kacang almond atau pistachio.
Surabi solo ini tapi hanya bisa dimakan saat bersantap ala prasamanan di The Cafe. ''Karena kepopulerannya, surabi solo juga mulai kita jual sebagai salah satu menu gubuk (stall) saat menggelar acara di Hotel Mulia,'' kata Romy.
Ini dia surabi yang berhasil naik kelas. Dari kampung, ke pojok hotel berbintang, dan jadi favorit pula.