Jumat 12 Sep 2014 09:15 WIB

Memberi Hadiah Naik Kelas, Mendidik Kah? (2-Habis)

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Hati-hati memberikan hadiah ke anak karena bisa juga berdampak negatif.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Hati-hati memberikan hadiah ke anak karena bisa juga berdampak negatif.

REPUBLIKA.CO.ID, Selain memikirkan dampak jangka panjang pemberian hadiah naik kelas, ada dampak jangka pendeknya juga. Psikolog anak Nadya Pramudita mengatakan dampak jangka pendek dari pemberian hadiah, yaitu anak termotivasi untuk mencapai target yang ditetapkan.

Jika orang tua berjanji akan memberikan hadiah bila anak mendapat nilai 80 untuk pelajaran matematika, anak akan berusaha mendapatkan hadiah tersebut dengan belajar matematika lebih sering dan lebih serius mengerjakan soal-soal matematika saat ulangan. “Sementara, kalau orang tua menjanjikan hadiah jika anak naik kelas atau prestasi tertentu, sama saja membiasakan anak untuk mencapai sesuatu jika ada imbalannya,” ujar Nadya.

Anak akan malas berusaha kalau ia tidak dijanjikan hadiah yang diinginkan. Bayangkan, jika anak sudah terbiasa untuk belajar demi hadiah kemudian suatu waktu orang tua tidak bisa memberikan hadiah yang diinginkan.

Hampir dapat dipastikan anak yang demikian tidak termotivasi untuk belajar. Inilah salah satu dampak jangka panjang dari pemberian hadiah. “Hadiah tidak lagi dilihat sebagai apresiasi atau penghargaan orang tua kepada anak atas kerja kerasnya, tetapi sebagai syarat,” kata Nadya mengingatkan.

Pemberian hadiah terkait dengan performa akademis anak perlu memperhatikan kemampuan anak. Orang tua sebaiknya tidak menjanjikan hadiah jika anak mendapat nilai tertentu yang sebenarnya tidak mampu dicapai ananda. “Anak akan frustasi karena seberapa pun kerasnya ia berusaha, ia tidak akan mencapai nilai yang disyaratkan oleh orang tuanya,” ujar Nadya.

Sebaliknya, untuk anak yang pintar, jika orang tua selalu memberikan hadiah jika anak mendapat nilai bagus, sedangkan nilai tersebut bisa dicapainya tanpa usaha, anak akan mengecilkan makna kerja keras. Lalu, apakah pemberian hadiah ini bisa dilakukan rutin setiap tahunnya?

Perlu diingat, reward yang terlalu rutin dampaknya akan menurun. Terutama, untuk anak yang berpotensi dan dengan mudah bisa mendapatkan nilai baik di sekolah. Hadiah kenaikan kelas tidaklah dilihat sebagai apresiasi dari orang tua atas kerja kerasnya, tetapi sekadar formalitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement