REPUBLIKA.CO.ID, Adab bertamu harus ditanamkan sedini mungkin. Kenalkan tata krama ketika ia sudah dapat melaku kan kontak mata dan berinteraksi dengan orang lain. "Ajarkan sedikit demi sedikit dan bertahap," kata psikolog Ine Indriani MPsi, yang berpraktik di RS Pantai Indah Kapuk dan PsyCoach ini.
Mengajarkan tata krama tak mesti menunggu anak lancar berbicara. Mulailah meski anak belum matang kemampuan sosialisasinya. Ketika si anak sudah mampu melambaikan tangan itu menandakan dia paham untuk berpamitan.
“Biasakan anak meng ucapkan kata “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih” untuk menjaga sopan santun,” ujar Ine yang juga berpraktik di Children Eye Care, Jakarta Eye Center.
Anak akan lebih mudah menyerap dan memahami tata krama dengan menerapkannya secara langsung. Sering-seringlah berkunjung ke tempat kerabat dengan mengajak si kecil.
Sebelumnya, orang tua harus mempersiapkan anak sebelum bertamu. Beri tahu rumah siapa yang akan dikunjungi, berapa lama akan berkunjung, dan perilaku apa saja yang boleh dan tidak untuk dilakukan. Saat kembali ke rumah, orang tua harus memberikan apresiasi pada anak karena dia telah berhasil berlaku sopan santun, bersabar, dan menahan diri saat berada di rumah orang lain.