Ahad 15 Jun 2014 01:06 WIB

Racikan Kopi Terbaik Tergantung Pengolahan Paskapanen

Menyajikan kopi
Foto: Republika/Agung Supriyanto;
Menyajikan kopi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) menggelar pelatihan meracik kopi bagi pelaku bisnis perkopian di Lampung. Pelatihan diikuti 17 peserta dari pelaku bisnis micro roasting, pengelola kafe, dan industri kopi bubuk.

Sekretaris Eksekutif Badan Pengurus Pusat (BPP) AEKI Tri Yuli Kurniasih, sebagai asosiasi tempat bernaung pelaku industri kopi, AEKI berkewajiban memberikan edukasi berupa pelatihan bagi pelaku industri ulu dan ilir kopi. Untuk sektor ulu, kata dia, petani diberikan pelatihan tentang "good agriculture practices" (GAP) dan bagi industri ilir diberikan pelatihan barista dan roasting kopi.

Dalam pelatihan GAP bagi petani, peserta diberikan teori tentang teknis budi daya kopi yang baik dan pengolahan pasca panen, sedangkan untuk industri ilir, peserta menerima teori kopi, karakter kopi, profil roasting, dan blending.

Yuli menjelaskan bahwa perbedaan proses pascapanen kopi menyebabkan cita rasanya berbeda. Kopi robusta yang diolah basah citarasanya akan lebih bagus daripada olah kering. Bahkan, kopi olah kering sering berbau tanah karena banyak dijemur langsung di atas tanah.

Oleh karena itu, Yuli menyarankan agar petani mengubah pola pengolahan pascapanen menjadi olah basah sehingga jika cita rasanya bagus tentu harganya akan naik. "Kopi ini bahan baku untuk konsumsi sehingga sudah saatnya petani memproduksi kopi yang cita rasanya bagus sehingga disukai konsumen," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement