Senin 19 May 2014 11:13 WIB

Mengenal Manfaat Mentega (1)

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Mentega
Foto: ifood.tv
Mentega

REPUBLIKA.CO.ID, Selama bertahun-tahun, mentega dianggap sebagai makanan yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan, terlebih dengan kandungan lemak trans yang mematikan. Pamor mentega makin redup saat muncul margarin. Mentega kian terpinggir ketika masyarakat lebih memilih minyak zaitun dan minyak canola dalam masakannya. 

Seburuk itukah mentega bagi kesehatan? Sebuah studi dari Lund University di Swedia menunjukkan, mentega menyebabkan lebih sedikit elevasi lemak dalam darah setelah makan dibandingkan dengan minyak zaitun, minyak biji rami, atau jenis minyak canola. 

Lemak darah yang tinggi biasanya membuat kadar kolesterol dalam darah ikut naik. Menurut teori hipotesis lipid, kondisi itu akan meningkatkan risiko aterosklerosis dan serangan jantung. 

Mengapa mentega tidak menaikkan kadar lemak darah? Para peneliti menunjukkan bahwa 20 persen dari lemak dalam mentega terdiri atas asam lemak pendek dan menengah-panjang. Ini digunakan secara langsung sebagai energi dan tidak tinggal cukup lama untuk memengaruhi tingkat lemak darah.

Peneliti berpendapat, meskipun mentega meningkatkan kolesterol darah dalam jangka panjang, efek jangka pendek sebenarnya bisa menguntungkan. Tapi, tidak semua orang setuju manfaat mentega lebih baik dari zaitun, canola, atau minyak nabati hanya karena fenomena jangka pendek. 

Sejak awal 1920-an, mentega telah disisihkan dan dilabel mengandung lemak jenuh yang mematikan yang menyebabkan penyakit jantung. Tapi, selama ribuan tahun sebelum itu, mentega merupakan makanan pokok dari banyak budaya dengan tidak ada bukti mentega memiliki efek buruk pada kesehatan.

Antara 1920 dan 1960, penggunaan mentega bagi orang Amerika menurun dari drastis, tapi penyakit jantung tetap menjadi pembunuh nomor satu. Jadi, bagaimana mungkin mentega yang membunuh kita? 

Sally Fallon dari The Weston A Price Foundation menjelaskan, mentega adalah korban dari konspirasi bebas lemak yang luas. Kampanye negatif itu digulirkan orang-orang yang mendapatkan manfaat dari penggusuran mentega dari dapur keluarga untuk mempromosikan minyak nabati yang diproduksi massal. 

“Yang benar adalah mentega baik untuk Anda,” komentar penulis buku Nourishing Traditions Cookbook ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement