Senin 12 May 2014 17:14 WIB

Ini Kenapa Makanan Kaleng Perlu Diolah Lagi (2-Habis)

Makanan kaleng perlu diolah kembali untuk memastikan mikroba di dalamnya mati.
Foto: choice.com.au
Makanan kaleng perlu diolah kembali untuk memastikan mikroba di dalamnya mati.

REPUBLIKA.CO.ID, Makanan kaleng juga harus dikonsumsi untuk sekali makan. Perlu Anda tahu, makanan kaleng sangat mungkin mengalami kerusakan walau disimpan di dalam kulkas. Padahal makanan yang rusak bisa berakibat fatal. Prof Dr Ir Made Astawan MS, ahli teknologi pangan dan gizi Fakultas Teknologi dan Rekayasa Pertanian Institut Pertanian Bogor mengatakan ini karena pada makanan yang rusak bisa bersemayam Clostridium botulinum (penghasil racun botulini).

Mikrobakteri ini tergolong neurotoksin yang menyerang syaraf dan menyebabkan kelumpuhan. Adapun tanda-tanda keracunan botulini adalah tenggorokan menjadi kaku, penglihatan ganda, otot kejang, dan dapat mengakibatkan kematian karena penderita tidak bisa bernapas.

Bagaimana dengan bahan pengawet pada makanan kaleng? Menurut Made, bahan pengawet yang biasa dipakai produsen makanan kaleng adalah garam. Idealnya makanan yang telah dipanaskan dalam suhu tinggi dan dimasukkan ke dalam kaleng akan bertahan selama satu tahun.

Lamanya masa kedaluwarsa terjadi karena kemasan kaleng itu kedap udara, sementara kandungan garam pada makanan kaleng itu tinggi. Garam, selain untuk bumbu makanan, juga mampu mencegah tumbuh dan berkembangnya mikroba patogen penyebab makanan busuk.

Maka tidak heran beberapa makanan kaleng tertentu seperti kornet, terasa sangat asin. ''Bumbu perasa ini bisa dinetralisir dengan menambah air atau bahan makanan lainnya, saat kita memasak ulang sebelum dikonsumsi.'' 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement