Senin 28 Apr 2014 14:16 WIB

Maestro Biola Indonesia Itu Telah Tiada

Rep: cr02/ Red: Hazliansyah
Idris Sardi.
Foto: IST
Idris Sardi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kehilangan salah seorang musisi terbaiknya. Maestro biola Idris Sardi meninggal dunia pada Senin (28/4) pukul 07.20 WIB. Kepergian sang maestro tentu memberi rasa kehilangan yang tinggi bagi rekan dan keluarga.

Idris Sardi lahir pada 7 Juni 1938. Ia terlahir dari keluarga yang memiliki darah seni. Ia mewarisi jiwa seni dari kakek dan ayah serta ibunya. Ayahnya, M. Sardi merupakan seorang pemain biola ternama yang juga merupakan ilustrator film Indonesia. Ibunya, Hadjidjah adalah seorang bintang film.

Idris Sardi merupakan anak sulung dari delapan bersaudara. Sejak usia enam tahun ia telah meminta diajarkan bermain biola, namun sang ayah masih mengacuhkannya.

Akan tetapi Idris tak pernah patah semangat untuk terus belajar cara menggesek biola dengan benar, hingga diusianya yang menginjak delapan tahun ia mendapat kesempatan belajar menggesek biola dari Nicolai Vorfolomeyeff, musikus pelarian dari Rusia yang memimpin Orkes Radio Jakarta.

Kala itu Idris masih duduk di bangku sekolah dasar, ia diterima oleh Nicolai sebagai mahasiswa luar biasa Akademi Musik Indonesia (AMI) di Yogyakarta.

Kehidupan sehari-hari Idris Sardi saat itu sangat sibuk. Dia tak bisa menikmati kehidupan seperti anak kecil lainnya. Pagi hari ia harus ke RRI sebelum berangkat ke sekolah dan siangnya ia menuntut ilmu di AMI dan sorenya ia harus kembali ke RRI.

Keahlian dalam menggesekan biola akhirnya ia tunjukan pertama kali ketika ikut dalam konser Akademi Musik Indonesia (AMI) di Gedung Negara. Dengan mengenakan celana pendek ia memainkan biola dengan sangat lincah hingga memukau para penonton yang hadir.

Setelah konser tersebut ayahnya akhirnya sadar bahwa bakat dan keahlian yang dimiliki Idris sangat luar biasa, bahkan melebihinya. Akhirnya sang ayah memtuskan memasukkan Idris ke Sekolah Musik Indonesia pada tahun 1952.

Idris Sardi pun dipercaya oleh Nicolai sebagai concert master dan duduk bersanding dengan para siswa yang usianya lebih tua diantaranya, adalah violis Suyono.

Selain Nicolai, Idris Sardi juga belajar dengan George Setet di Yogyakarta tahun 1952-1954 dan Henri Tordasi di Jakarta tahun 1954. Kedua pengajar tersebut berasal dari Hongaria, negeri yang terkenal memiliki para pemain biola unggul.

Namun ketika usianya menginjak 14 tahun, Idris ditinggal oleh ayahnya yang meninggal pada tahun 1953. Dia akhirnya menggantikan kedudukan Sang ayah sebagai violis pertama merangkap pimpinan Orkes RRI Jakarta.

Sejak menggantikan ayahnya, nama Idris Sardi dikenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di mancanegara.

Pada tahun 60-an Idris Sardi mulai beralih dari dunia biola serius, idolisme Heifest ke musik biola yang bernuansa komersial Helmut Zackarias, yang mengaung-ngaung. Idris kemudian mendapat kecaman dari para pengamat musik, mereka menilai Idris merupakan pelacur musik dari dunia musik serius ke komersil.

Tetapi Idris mengatakan bahwa ia juga harus realistis dalam dunia nyata dan menurutnya belum ada musik serius yang dapat hidup sehat.

Tak hanya bermain biola, Idris juga sukses menjadi ilutrator dan penata musik film. Ia berhasil meraih beberapa penghargaan komponis dan ilustrator musik untuk film.

Beberapa penghargaan yang ia dapat adalah piala citra untuk Penata musik terbaik film pengantin remaja (1971), perkawinan (1973), Cinta pertama (1974), Sesuatu yang indah (1977) dan masih banyak lagi.

Idris Sardi juga telah berhasil mencetak seorang murid yang sukses menjadi violis perempuan papan atas Indonesia, Fayza Maylaffayza Wiguna.

Kini Sang maestro biola Indonesia tersebut telah tiada, ia menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit Melia, Cibubur, Depok, Jawa Barat pada Senin (28/4) pukul 07.28 WIB.

Idris mengalami kritis akibat komplikasi penyakit yang dideritanya sejak lama, pemain biola berumur 75 tahun tersebut terakhir melakukan konser pada 16 Desember 2013 yang bertajuk "Konser Tunggal Maestro Biola Idris Sardi" di Theater Perpustakaan Nasional RI.

Selamat jalan Idris Sardi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement