REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Eros Djarot menilai Idris Sardi tidak tergantikan sebagai seorang pemain biola kawakan yang memiliki karakter yang kuat.
"Idris Sardi tidak tergantikan. Idris Sardi ya Idris Sardi. Dia punya karakter yang kuat, unik, dan konsisten," kata Eros ditemui usai pemakaman Idris Sardi di TPU Menteng Pulo, Jakarta, Senin sore (28/4).
Eros memiliki banyak kenangan bersama Idris yang dikenal sejak usia Eros masih 10 tahun. Eros mengaku kerap dimarahi Idris yang dikenal cukup ekspresif namun hal itu justru yang membentuk Eros sebagai seniman.
"Dia senior saya. Saya langganan dimarahi dia, tetapi dia marah karena dia sayang, karena cinta. Memang banyak orang melihatnya sangat emosional tapi lihat kan sampai sekarang dia mengakar dibidangnya. Keindahan musik Indonesia tanpa Idris Sardi bukan musik Indonesia, perjalanan musik Indonesia tanpa Idris Sardi bisa tersesat," tutur Eros.
"Dia sebagai tonggak penting dalam musik Indonesia, sebagai pewarna musik Indonesia," tambahnya.
Idris sudah sering sakit-sakitan akibat penyakit komplikasi seperti asam lambung dan lever. Namun, kepergian Idris tetap mengagetkan adik dari Slamet Rahardjo itu.
"Yang hilang sekarang sosoknya yang tidak peduli apa yang dia katakan, apa yang dia pikirkan. Saya tidak akan lupa sering dibodohi-bodohi dia sementara orang-orang sekarang lebih banyak yang munafik," ujar Eros yang terakhir bertemu dengan Idris tiga bulan lalu.
Hal lain yang akan dirindukan Eros adalah selera humor Idris yang gemar bercanda. "Setiap ketemu, dia sangat humoris, kalau cerita berjam-jam dengan joke-joke dia. Itu yang bikin kehilangan," kenang sutradara film "Tjoet Nja' Dhien" itu.
Eros juga mengaku bangga sebagai satu-satunya murid Idris yang mewarisi kebiasaan unik ayah dari aktor Lukman Sardi itu, yakni membawa cabai kemana-mana dengan menyimpannya di dalam kantong baju atau tas.
"Dia selalu bawa cabai di kantong atau tasnya. Kalau nggak ada cabai, dia nggak akan bisa makan. Sampai sekarang saya muridnya yang paling sukses hobi makan dengan cabai seperti dia," kata Eros lalu tertawa.
Idris Sardi menghembuskan nafas terakhir pada usia 75 tahun. Pria yang dikenal sebagai maestro biola maut itu meninggal di Rumah Sakit Meilia Cibubur pukul 07.25 WIB.