REPUBLIKA.CO.ID, Banyak daerah di Indonesia memiliki kari sebagai sajian tradisional. Ternyata, di luar negeri, masakan yang satu ini juga banyak variasinya dengan cita rasa yang tak kalah beragam tentunya.
Aslinya, gulai yang dikenal warga dunia berasal dari India. Mereka menyebutnya dengan nama kari.
Di sana, kari diartikan sebagai sup atau saus. ''Ada mild curries yang memakai kemiri dan santan, medium hot curries, serta hot curries yang rasanya diperkuat dengan cabai dan merica,'' jelas pakar kuliner, Sisca Soewitomo.
Orang Eropa mengenal istilah curry dengan pemahaman yang berbeda. Mereka salah kaprah mengartikannya. ''Oleh mereka, curry dianggap sebagai kumpulan rempah yang ada pada makanan, seperti bawang putih, bawang merah, minyak, dan cabai pada gulai,'' ungkap Sisca.
Dari India, kari menyebar cukup luas. Peminatnya tumbuh cepat di negara tetangga India seperti Sri Lanka, Myanmar, dan Pakistan. Lantas, orang Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei juga mengenal kari sebagai masakan yang menggugah selera.
''Meski ada, di Cina, Korea, dan Jepang, kari tak begitu menonjol sebagai masakan tradisional,'' urai Sisca.
Di India dan sekitarnya, kari dibuat dengan menggunakan bahan yogurt. Di wilayah lainnya, santan lebih sering dipakai.
''Kari yang paling nikmat ialah yang paling kental,'' cetus Sisca.
Selain nikmat, kari rupanya memiliki khasiat bagi kesehatan. Keberadaan curcumin yang terdapat dalam kunyit sebagai pewarna kari berguna untuk antioksidan dan antiradang.
''Dikonsumsi secara rutin, secara tidak langsung kita akan mendapatkan asupan antioksidan yang dibutuhkan tubuh untuk menetralisir radikal bebas,'' ujar Sisca.