REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai penerbangan Egypt Air menjadi perusahaan jasa layanan transportasi udara pertama dari benua Afrika yang membuka rute penerbangan langsung ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.
"Kami akan membuka rute Jakarta-Kairo dengan penerbangan perdana pada 23 Desember 2013," kata Presiden Direktur Egypt Air Indonesia Raden Saleh Abdul Malik dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (27/11).
Menurut dia, rencana rute penerbangan Jakarta-Kairo akan beroperasi selama empat kali sepekan dengan menggunakan pesawat Boeing 777-300ER. Ia memaparkan, pembukaan rute langsung tersebut dapat bermanfaat bagi warga Indonesia yang ingin mengunjungi sejumlah tempat historis keagamaan di negara tersebut.
Selain itu, lanjutnya, untuk umat Kristiani Indonesia juga dapat melakukan wisata ziarah seperti ke Sinai maupun melakukan perjalanan ke Yerusalem di Tanah Suci dengan mengunjungi Mesir terlebih dahulu.
Sebagaimana diberitakan, Menteri Penerbangan Sipil Mesir Abdel Aziz Fadel dan Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi menyaksikan penandatanganan kerja sama terkait pembukaan rute baru EgyptAir, Kairo-Jakarta, di Kairo, 27 Agustus 2013.
Penandatanganan kerja sama itu dilakukan Dirut PT Mesirindo Utama Saleh Abdul Malik dan Wakil Presiden Komersial EgyptAir Hussein Sherif, kata Kepala Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Kairo Iwan Wijaya Multayatno kepada ANTARA Kairo, Rabu (28/8).
Dalam sambutannya, Menteri Penerbangan Sipil Mesir mengemukakan kerja sama ini akan banyak manfaatnya dirasakan oleh kedua bangsa, Mesir-Indonesia, termasuk juga bagi ribuan mahasiswa Indonesia di Mesir.
"Pihak EgyptAir akan memberikan perhatian dan harga khusus termasuk memberi toleransi kelebihan bagasi bagi mahasiswa yang biasanya membawa banyak buku dari Mesir," katanya.
Dubes Nurfaizi pada kesempatan sama mengemukakan bahwa hubungan poeple-to-people Indonesia-Mesir memiliki sejarah panjang sebelum kemerdekaan Indonesia, dan penerbangan langsung EgyptAir ke Jakarta ini akan lebih mempererat hubungan kedua bangsa.
Selain itu, menurut Duber Nurfaizi, dengan adanya penerbangan langsung Jakarta-Kairo dan sebaliknya, kerja sama ini tidak saja akan dirasakan manfaatnya oleh para mahasiswa, namun juga parawisata, dan para pebisnis dapat mengirim produk dagangannya dalam waktu lebih singkat.
Sejak penerbangan Garuda Indonesia menghentikan rute Jakarta-Kairo pada 1990 akibat Perang Teluk, penerbangan Ettihad dan Emirates Airlines, ke duanya dari Uni Arab Emirat, merajai pasar penumpang Kairo-Jakarta.