REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Penyebaran Korean Wave atau hallyu secara masif tidak bisa diabaikan oleh siapapun dan dimanapun. Dari Korea Selatan ke Asia, sekarang K-pop melintasi tepi Eropa dan membuktikan musik yang satu ini bukan hanya sebuah genre, melainkan sebuah tren dalam bermusik.

Itu semua berawal dari pemutaran film 'Jumoong' di Eropa pada 2010 yang menarik lebih dari 800 ribu penonton di Rumania. Masyarakat setempat belajar singkat soal bahasa dan budaya, kemudian musik K-pop.

Meskipun tidak semua negara Eropa mengenal istilah Hallyu saat itu, semakin banyaknya musik K-pop yang merambah Eropa pada 2011 dimulai ketika SM Entertainment mengadakan pertemuan penggemar untuk boyband mereka, SHINee.

Label SM mengumumkan mereka mengadakan jumpa penggemar SHINee di Paris, Prancis. Kemudian mereka melakukan gebrakan konser 'SM Town Live' di kota yang sama dan menarik lebih dari 14 ribu penggemar. 

Setelah itu, gelombang Hallyu makin mewabah di Eropa ketika grup musik BigBang memenangkan penghargaan di MTV Europe Music Awards. Mereka menjadi grup perdana dari Korea Selatan yang memenangkan penghargaan bergengsi di benua berbeda.

Sisanya adalah lanjutan sejarah.

Tahun 2012 membuat K-pop berdiri semakin kokoh di Benua Biru. Mulai dari konser Super Junior, BigBang, 2NE1, dan Junsu 'JYJ,' maka 2012 menjadi tahun pengenalan terbanyak K-pop serta pengalaman bagi penggemar di Eropa.

Tahun ini, K-pop terbukti menjadi pemenang dengan kembali mengadakan konser dan tur untuk artis Korea Selatan. Di negara seperti Turki, ribuan orang bahkan menghadiri pameran penuh bintang K-pop baru-baru ini melalui 'Music Bank.'

Perhelatan yang digelar di Istanbul itu mendatangkan potensi besar bahkan mengantar bakat akting aktor Choi Min Sik dalam sebuah film Prancis berjudul 'Lucy.'

Tentu saja, Hallyu kini membuat Korea Selatan menjadi tujuan mimpi untuk orang-orang di Eropa.

Ikuti Whatsapp Channel Republika