REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Masalah di tempat kerja di Jepang tidak hanya terbatas pada perusahaan hitam atau 'Black Coorporation' saja. Anda bisa menemukan orang-orang yang bekerja hingga larut malam di sebagian besar kantor-kantor di Jepang. Tapi, apakah lembur terus menerus berhasil meningkatkan hasil yang bagi perusahaan?
Apakah orang Jepang benar-benar mencintai pekerjaan mereka sehingga mereka siap untuk menempatkan urusan kesehatan di bawah urusan peekrjaan? Survei menunjukkan tidak semua hasilnya baik, bahkan memperburuk kondisi perusahaan.
ROLers, setidaknya ada lima alasan mengapa orang-orang Jepang betah dirantai pekerjaan dalam waktu yang lama, diambil dari beberapa komentar pekerja asing yang sedang atau pernah bekerja di Jepang. Berikut paparannya, dilansir dari RocketNews, Rabu (28/8).
3. Pekerja kadang tidak benar-benar bekerja
Ada banyak komentar yang menyebutkan etos kerja di Jepang bukan sekadar tentang jam kerja berlebih, tetapi lebih kepada kebiasaan pekerjanya yang suka menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu berjam-jam. Tamarama, seorang sumber menceritakan, ketika dia pertama kali tinggal di Jepang dia pernah bercakap-cakap dengan orang Jepang yang lebih tua yang tinggal dan bekerja di Sydney, Australia dalam waktu yang lama.
"Dia mengatakan kepadaku bahwa orang-orang Jepang akan selalu memberitahu anda betapa sulitnya kehidupan kerja mereka, dan seberapa keras mereka bekerja, dan lainnya. Faktanya tidak semuanya benar. Dia merasa bahwa saat dia bekerja di Australia, dia bisa pulang jam 5 sore, tidak seperti di Jepang," kata Tamarama.
Orang tua itu menambahkan kebanyakan pekerja di Jepang hanya membuang-buang waktu dan menghabiskan jam lebih banyak di kantor. Pemadangan banyak pekerja yang tidur di meja kerjanya ketika jam bekerja di Jepang bukanlah pemandangan yang asing. Sehingga, mereka harus menambah jam kerjanya sebanyak waktu yang mereka habiskan untuk tidur..
Tamarama mengatakan sebagian pekerja Jepang mungkin bersikeras bahwa mereka sudah bekerja keras. Namun, makna kerja keras ala Jepang sangat berbeda jika dibandingkan dengan makna kerja keras pekerja asing di negara lainnya.