Rabu 28 Aug 2013 21:00 WIB

Lima Alasan Orang Jepang 'Dirantai' Pekerjaan Versi Pekerja Asing (1)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
5 hal yang membuat karyawan di Jepang dirantai pekerjaan
Foto: Rocketnews
5 hal yang membuat karyawan di Jepang dirantai pekerjaan

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pekerja di Jepang dikenal dengan dedikasi tingginya kepada perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka juga dikenal dengan kemampuan bekerja dalam waktu yang lama, hingga berjam-jam.

Jepang bahkan memiliki istilah khusus, karoshi, etos kerja dimana bekerja sampai mati. Istilah ini sudah dikenal sejak zaman perang dan kerja paksa dahulu.

ROLers, setidaknya ada lima alasan mengapa orang-orang Jepang betah "dirantai" pekerjaan dalam waktu yang lama, diambil dari beberapa komentar pekerja asing yang sedang atau pernah bekerja di Jepang.

Berikut paparannya, dilansir dari RocketNews, Rabu (28/8).

1. Loyalitas perusahaan

Dibandingkan dengan Eropa dan Amerika yang memakai prinsip menciptakan kondisi kerja lebih baik demi meraih gaji lebih tinggi, Jepang terkenal dengan sistem 'bekerja seumur hidup'. Hal itu akhirnya menciptakan iklim loyalitas perusahaan yang kuat.

Ada banyak perusahaan yang mengungkapkan hal ini dalam kata-kata inklusif, seperti 'team spirit' atau 'team work.'

Paulinusa, akun jejaring sosial milik mantan pekerja di Jepang mengatakan, pekerja-pekerja Jepang harus menunjukkan semangat perusahaan mereka bahkan jika mereka harus menambah jam-jam malam ekstra. Pekerja lainnya, Kakukakushikajika yang mengaku bekerja selama dua tahun di Jepang sering melihat banyak pekerja yang tidur di meja kerja mereka akibat kelelahan.

Artinya, jika seorang pekerja tertidur di meja kerjanya dua jam, itu berarti dia harus menambah jam kerjanya di kantor sejumlah yang sama, di luar jam kerja standar. Seorang pegawai juga dianggap buruk untuk meninggalkan kantor sebelum bosnya pulang.

"Sayangnya, banyak bos yang berlama-lama di kantor hanya karena alasan dia memiliki kehidupan membosankan di luar sana, khususnya di rumah, sehingga bos itu lebih memilih membaca koran atau bertualang di berbagai website di kantor. Sedangkan pekerja lain di luar ruangan si bos sedang sekarat dan ingin pulang cepat," kata Kakukakushikajika.

Bagi orang asing, rasanya akan sulit memahami mengapa orang Jepang begitu terikat dengan perusahaan mereka, terutama ketika kondisi kerja mereka tidak ideal seperti itu.

Orang Jepang sering berkata mereka mencintai perusahaannya dan merasa bangga bekerja di sana. Mungkin tidak akan pernah terlintas di benak mereka untuk mempertanyakan kesetiaan mereka pada perusahaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement