REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pahlawan super perempuan dengan kostum burka, Burka Avenger, menarik perhatian dunia maya. Melihat tayangan perdananya di Youtube dengan tema pendidikan, tak sedikit penonton yang menilai jalan cerita Burka Avenger mirip dengan kisah nyata Malala Yousafzai.
Malala adalah siswi sekolah di kawasan suku-suku Asli Pakistan berdiam. Ia berani memprotes kebijakan Taliban yang melarang anak perempuan mendapat pendidikan. Malala mengungkapkan protesnya itu lewat tulisan yang kemudian dibacakan secara berseri oleh BBC Pakistan.
Ini membuat Taliban marah dan mencari Malala. Pada 9 Oktober 2012, beberapa prajurit Pakistan mencegat bus yang Malala dan kawan-kawannya tumpangi. Satu tentara langsung menembak Malala di kepala dan di leher. Ia sempat koma dan kritis selama beberapa pekan, namun akhirnya bisa pulih kembali.
Haroon, pencipta Burka Avenger, mengatakan tak menyadari kalau ide tayangan perdana Burka Avenger mirip dengan kisah Malala. Ini karena episode perdana Burka Avenger tuntas pada Mei 2012. Sementara peristiwa Malala terjadi lima bulan kemudian. Pada saat Malala ditembak, Burka Avenger sudah merampungkan enam episode.
"Kami semua kaget begitu mendengar kejadian Malala. Ini seperti terbalik. Kejadian nyata yang mengimitasi kejadian fiksi. Berarti kami sudah tepat dengan tema pendidikan itu," kata Haroon seperti dikutip dari laman Vice edisi Jumat (9/8).
Kemiripan episode pertama Burka Avenger dengan Malala menjadi dorongan tersendiri agar Burka Avenger bisa tayang bersamaan dengan kisah sedih Malala. Tapi Haroon menolak. Ia merasa tak etis meraup keuntungan dari satu tragedi. Selain itu, Haroon juga belum merampungkan satu musim (13 episode Burka Avenger).
"Akhirnya semua episode bisa tuntas pada Januari 2013, dan Burka Avenger tayang perdana pertengahan Ramadhan kemarin," kata Haroon lagi.
Selain tema pendidikan, Haroon juga sudah menyiapkan sejumlah tema lain untuk superhero berkostum hitam-hitam ini seperti pekerja anak, diskriminasi, pencurian listrik.