Senin 21 Jan 2013 10:07 WIB

Anak Berantem di Sekolah, Begini Solusinya (3)

Rep: Desy Susilawati/ Red: Endah Hapsari
Anak bertengkar/ilustrasi
Foto: minnieland.com
Anak bertengkar/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Jika anak tak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri, sebaiknya gurulah yang harus turun tangan. Minta guru untuk menjembatani, sebelum masalahnya bertambah panjang. Guru harus melerai, mencari akar masalahnya, dan mendamaikan yang bertengkar seraya menjelaskan bertengkar itu tidak baik.

Tak bijak jika orang tua langsung menegur sesama orang tua murid. Persoalannya justru akan bertambah rumit. “Kita seharusnya membuat anak menjadi berdaya, bukan sebaliknya,” kata psikolog anak Indri Savitri MPsi, Manajer Divisi Konseling dan Edukasi dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia ini mengingatkan.

Berbeda ketika anak bertengkar disaksikan oleh orang tua. Otomatis, ayah dan bunda perlu menengahi. Sebelum ia menangis, segara pisahkan anak dari temannya. “Tanyakan apa masalahnya agar kita dapat menjembatani anak dengan temannya,” papar Indri.

Ada kalanya kondisi mental anak sudah sangat parah. Waspadai jika ia terlihat tak bisa sama sekali menghadapi masalah. Cirinya mudah terdeteksi. Moodnya naik turun, tidak mau dibujuk, tidak mau makan, tidak bisa tidur, tidak mau sekolah, dan dia beranggapan orang selalu berpikir negatif terhadap dirinya. “Anak yang mengalaminya , sebaiknya bawa ke konsultan atau psikolog,” saran Indri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement