REPUBLIKA.CO.ID, Ayah masa kini berbeda dari ayah 'jadul' (zaman dulu). ''Harapan bagi para ayah di masa kini lebih besar ketimbang generasi-generasi sebelumnya,'' kata Mark Bradenburg, coach keluarga dari Amerika Serikat.
Mengapa? Lelaki yang memberikan pelatihan pada para ayah ini menyebut, para ayah masa kini mendapat lebih banyak tanggung jawab di rumah, sementara tuntutan pekerjaan tetap tinggi. Bagi para ayah masa kini yang tentunya tetap sibuk bekerja di luar, Bradenburg memberikan tips menjadi ayah yang lebih efektif. Yakni, memberikan waktu berharga yang mereka miliki bersama dengan anak mereka. Berikut 10 tips yang disarankannya:
* Pandanglah anak sebagai orang yang mampu
Banyak ayah yang melihat anak mereka 'tak cukup baik', selalu kurang. Anak Anda akan merasakan ini, dan mereka akan menjalani harapan itu. Semakin Anda menerima kemampuan yang mereka miliki, mereka akan semakin hebat!
* Sediakan waktu untuk anak
Pekerjaan tak akan pernah berhenti mengalir. Tapi, Anda tak akan selalu mempunyai kesempatan bersama dengan anak. Cobalah melibatkan mereka dalam pekerjaan rumah tangga bersama Anda. Anak akan tahu bahwa mereka berharga bagi sang ayah. Yakni, dengan cara Anda melibatkan mereka dalam hari-hari Anda.
* Gunakan disiplin dalam bentuk positif
Hukuman bukan alat disiplin yang mujarab. Cara pendisiplinan ini cenderung menciptakan lebih banyak perilaku yang ingin disingkirkan oleh orang tua. Gunakan konsekuensi alami dan logis. Misalnya, ''Jika kamu tak mengembalikan mainanmu di tempatnya, mainan itu akan dimasukkan dalam kantong, disimpan dan untuk sementara tak bisa dimainkan.'' Berikan anak-anak pilihan. Metode pendisiplinan positif membantu anak belajar tentang tanggung jawab, sementara hukuman membantu mereka belajar tak menyukai Anda.
* Jalinlah hubungan yang luar biasa baiknya dengan istri
Anda adalah role model utama bagi anak. Karena itu, Anda menjadi sumber informasi utama tentang bagaimana contoh berhubungan saling menyayangi dan hubungan timbal-balik yang efektif. Mereka melihat hubungan ayah-ibunya dari jarak sangat dekat dan belajar cara melakukannya.
* Waspadalah pada kehidupan anak
Seberapa banyak Anda betul-betul tahu tentang anak Anda? Apakah Anda mengetahui harapan dan cita-cita mereka? Apakah Anda tahu apa saja yang bisa memberi inspirasi bagi mereka? Apakah Anda tahu nama teman-teman mereka? Apa yang mereka sukai dan tak sukai dari Anda? Jika ada hal yang tak Anda ketahui tentang anak, anak bisa menanyakan.