Ahad 02 Dec 2012 17:45 WIB

Bergembira dan Bertepuk Tanganlah

Rep: Susie Evidia Y/ Red: Heri Ruslan
Anak Hiperaktif (ilustrasi)
Anak Hiperaktif (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Bila Anda mendapat kepercayaan Sang Pencipta untuk membesarkan seorang buah hati yang berkebutuhan khusus. Jangan berputus asa. Andrea Mulder-Slater dan Jantje Blokhus-Mulder dalam KinderArt: Born to Create memberi sejumlah saran. Berikut beberapa sarinya:

 * Semua anak bisa ambil bagian dalam kegiatan seni. Dengan melakukannya, anak akan merasakan keberhasilan yang luar biasa dan meningkatkan rasa percaya diri. Tapi, pastikanlah memilih kegiatan secara hati-hati sesuai kemampuan anak.

 * Apa pun kebutuhan khusus anak Anda, selalu perhatikan kemajuan yang dicapainya. Selalu fokuskan pada hal positif bukan pada konsep yang belum dikuasainya.

 * Catatlah kemajuan yang dicapai. Dengan cara ini Anda dengan mudah mengingat peristiwa dan pengalaman menyenangkan itu. Ini juga membantu Anda mengingat kegiatan yang membuat anak bisa fokus.

* Cari dan berhubunganlah dengan orangtua lain yang memiliki situasi serupa, berbagilah resep keberhasilan dan pengalaman kegagalan.

 * Anak berkebutuhan khusus pun amat ingin menyenangkan ayah bundanya. Mereka ingin merasa penting dan berharga. Terkadang mereka mengalami kesulitan menjalankan tugasnya, merasa frustrasi, dan tak bisa fokus. Bersabarlah dan pastikan mereka tahu Anda bangga padanya.

 * Jangan khawatir bila anak Anda tidak membaca buku, berbicara, menulis yang tak setingkat dengan teman sebayanya.

 * Jangan memberi peraturan terlalu banyak.

 * Banyak-banyaklah mengambil napas dalam-dalam.

 * Sediakan banyak materi olah seni seperti malam, kertas berwarna, spidol, pastel, dan cat air.

   * Bila anak Anda tunanetra, kumpulkan beragam tekstur untuk percobaannya, misalnya kertas licin, kertas daur ulang yang kasar.

   * Sediakan kertas yang besar untuk menampung gerakan tangannya dalam berkarya.

   * Kegiatan menganyam juga baik bagi anak.

  * Menggambar, melukis diiringi musik selalu menyenangkan.

  * Anak dengan sindrom down dan autisma biasanya merespon musik dengan baik. * Jangan ragu, menari, menarilah bersama anak Anda. * Cobalah sebanyak mungkin mengekspos anak dengan hal-hal yang membuatnya senang, tertawa, dan bertepuk tangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement