REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Judit Polgar menjadi satu-satunya pecatur wanita yang masuk ke dalam 10 besar pecatur dunia. Ayah Judit, Laszlo Polgar, meyakini sebuah teori bahwa jenius itu bukan dilahirkan, tetapi dibuat.
Untuk membuktikan teorinya itu, Polgar mengeluarkan ketiga orang putrinya dari bangku sekolah formal. Padahal, Polgar sendiri adalah seorang guru di Hungaria.
Judit dan kedua saudaranya kemudian diminta berkonsentrasi pada subyek spesialis tertentu sejak usia mereka muda. Subyek khusus itu adalah catur.
Saat menceritakan kisah hidupnya, Judit tertawa mengenangnya. "Ayahku memang guru, tapi dia hanya baik dalam waktu singkat. Ayah dan ibu tahu betul bagaimana meyakinkan kami untuk tetap bisa berprestasi namun bisa juga bermain bahagia. Sedikit demi sedikit kami menyeriusi bidang (catur) ini," katanya dikutip dari The Guardian, Senin (19/11).
Judit dan saudara-saudaranya awalnya hanya bermain catur 10 menit sehari. Pada usia 12 tahun, ia bermain catur 10 jam sehari. Pada 1991, ia memecahkan rekor sebagai grandmaster catur termuda di dunia diusianya yang baru 15 tahun.
Judit telah menghancurkan mitos bahwa laki-laki secara alami lebih baik daripada perempuan dalam hal bermain catur. Biasanya, ada kesenjangan besar antara laki-laki dan perempuan dalam bermain catur. Perempuan cenderung kalah.
"Bahkan untuk mencapai tingkat yang sama pun, perempuan susah menghadapi pecatur laki-laki. Tapi, saya menunjukkan kepada mereka itu tak benar," katanya.
Selama karirnya, Judit pernah mengalahkan Boris Spassky, Garry Kasparov, dan sembilan juara dunia catur lainnya.
Judit kini memiliki putra putri dan membina sekolah amalnya. Namun, ia tak memperlakukan hal yang sama terhadap anak-anaknya, seperti yang dilakukan sang ayah padanya.
"Orangtua harus menyerahkan pilihan hidup dan profesi sesuai keinginan anak-anak mereka sendiri," katanya. Pada 1-10 Desember mendatang, Judit akan bersaing dalam kompetisi the London Chess Classic 2012.