REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Daniel Tammet adalah penulis buku laris di dunia. Hal paling mengagumkan adalah Tammet ternyata seorang sarjana penderita epilepsi dan asperger syndrome. Ini dia manusia super keempat yang akan menjadi topik bahasan selanjutnya.
Tammet tak ingin dibilang jenius. Sebab, seorang jenius itu biasanya orang-orang yang kesepian.
"Sedangkan aku berjuang begitu lama di dalam (penyakit) kesepian hidup. Justru, aku ingin menjangkau orang-orang," katanya dikutip dari The Guardian, Senin (19/11). Menjangkau orang-orang, baginya, menjadi awal untuk memenangkan penulisan.
Karya emasnya adalah lahirnya buku Born on The Blue pada 2006. Tammet berhasil membuktikan ia bisa menjangkau orang-orang, karena buku yang mengisahkan tentang hidupnya itu bahkan bisa dibaca oleh penderita autis dan sindrom kejiwaan lainnya.
Asosiasi Perpustakaan Amerika menobatkan buku Tammet sebagai buku terbaik untuk kalangan dewasa muda.
Pria yang lahir dan dibesarkan di East London, Inggris ini ingin mengeskplorasi bagaimana rasanya menjadi seorang autis yang mempunyai kemampuan tinggi sepintar sarjana. Ia kemudian berhasil memiliki kemampuan memori matematika dan bahasa.
Tammet dijuluki seorang 'Aritmatika Petir' karena mampu menghitung cepat di luar kepala. Ia memegang rekor Eropa untuk membaca phi dan memori 22.514 digit dalam lima jam dan sembilan menit.
Ia tumbuh di sebuah keluarga miskin dan memiliki delapan orang saudara. "Jika aku menjadi anak tunggal, mungkin aku akan lebih beruntung. Atau, jika aku dilahirkan di dalam keluarga kaya yang bermain piano dan catur setiap harinya, mungkin aku menjadi seorang anak ajaib. Tapi, aku tak terlalu senang jika itu terjadi," ujarnya.
Saat ini, Tammet hidup bahagia di Paris. Ia mencintai Prancis karena tak ada batasan antara sastra dan matematika.
Menurutnya, seorang matematikawan bisa menulis novel, juga sebaliknya. Tammet menguasai 10 bahasa dunia, yaitu Inggris, Spanyol, Prancis, Jerman, Finlandia, Lithuania, Rumania, Islandia, Wels, dan Esperanto.