Rabu 30 Nov 2011 13:29 WIB

Ironis... Indonesia Jadi Ladangnya 'Baby Smoker'

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Didi Purwadi
Aris Merdeka Sirait
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Aris Merdeka Sirait

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Konsumen rokok kini tak hanya orang dewasa dan remaja. Rokok sudah mulai dicicipi oleh balita.

"Sekarang bahkan sudah ada perokok balita yang berumur 11 bulan," kata ketua komnas perlindungan anak, Aris Merdeka Sirait, dalam lokakarya ‘Urgensi Peningkatan Tarif Cukai Tembakau demi Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat’, Rabu (30/11).

Banyaknya bayi yang merokok itu menurutnya tak lepas dari iklan rokok dan lingkungan sekitar. Sayangnya, banyak yang menganggap bayi merokok sebagai sebuah lelucon. "Indonesia jadi ladangnya baby smoker," ujar dia.

Kini tak ada lagi ruang bagi anak untuk tidak melihat iklan rokok. Sekitar 99,7 persen anak melihat iklan rokok di televisi, 87 persen melihat di luar, dan 76,2 persen melihat iklan rokok di koran atau majalah.

“Anak-anak sudah diracuni rokok sejak kecil. Perusahaan rokok sama saja membunuh secara perlahan,” ujar dia.

Aris yakin bahwa iklan rokok yang ada saat ini memang sengaja dibuat untuk mempengaruhi anak-anak. “Iklan rokok itu bukan untuk orang dewasa. Bagi orang dewasa, iklan rokok tidak berpengaruh,'' katanya. ''Karena jika ia sudah cocok dengan merek tertentu, maka ia akan tetap mengkonsumsi rokok tersebut.”

 

Hal tersebut juga diamini oleh Kabid Penyuluhan dan pendidikan Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok, Fuad Baradja. Ia mengatakan rokok kini sudah menjadi ancaman bagi para balita. Ia kerap menangani terapi anak-anak yang sudah mengalami kecanduan merokok.

“Saya pernah menangani anak SD usia enam tahun yang sudah merokok sejak umur 3,5 tahun,” ujar artis yang populer lewat sinetron 'Jin dan Jun' ini. Ia mengatakan pernah mendapatkan informasi dari dinas kesehatan Kalimantan Selatan bahwa terdapat lebih dari 18.000 anak di bawah sembilan tahun yang sudah mulai merokok di sana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement