Sabtu 25 Dec 2010 23:10 WIB

Dalam Mihrab Cinta, Menjawab Kegelisahan Umat

Rep: Irwan Kelana/ Red: Siwi Tri Puji B
Salah satu adegan film \
Foto: .
Salah satu adegan film \"Dalam Mihrab Cinta\"

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Di tengah kelesuan film nasional, kehadiran film Dalam Mihrab Cinta (DMC) yang mulai tayang tanggal 23 Desember 2010 boleh dibilang merupakan angin segar. Film produksi Sinemart Pictures ini diangkat dari novel dengan judul yang sama, karya Habiburrahman El Shirazy. Sebelumnya, tiga novel Habiburrahman juga sukses difilmkan, yakni Ayatayat Cinta (AAC), Ketika Cinta Bertasbih (KCB) 1 dan KCB 2 (semuanya diterbitkan oleh Penerbit Republika). Ketiga film tersebut mampu menyedot jutaan penonton.

KCB juga merengkuh sukses gemilang ketika disinetronkan. Terbukti KCB Ramadhan Series berhasil menjadi sinetron seri Ramadhan 1431 H terbaik dan paling banyak ditonton oleh pemirsa.

Berdasarkan data AC Nielsen, hampir tiap hari sinetron KCB selalu berhasil menduduki ranking satu, kalaupun turun, tidak pernah melebihi ranking 3.

Film DMC dibintangi oleh para sineas muda berbakat, seperti Dude Harlino, Asmirandah, Meyda Sefira, Boy Hamzah dan Tsania Marwa. Mereka beradu akting dengan aktor-aktor dan artis senior, seperti El Manik, Kaharuddin Syah, dan Ninik L Karim. Di luar itu masih ada sejumlah nama kondang, seperti Iszur Muchtar, Elma Theana, Umar Lubis, Berliana Febrianti, dan Neno Warisman.

Yang juga menarik, film DMC disutradarai langsung oleh Habiburrahman El Shirazy. Ia didampingi Chaerul Umam sebagai supervisor. Di film KCB 1 dan KCB 2, Habiburrahman menjadi asisten sutradara, mendampingi Chaerul Umam. "Saya banyak belajar dari Pak Umam. Beliau adalah guru besar saya. Saya bersyukur, didampingi beliau saat menggarap film DMC," papar Habiburrahman.

Seperti karya-karya Habiburrahman sebelumnya ­ AAC, KCB 1 dan KCB 2 ­ yang sukses diangkat ke layar lebar, film DMC pun menjanjikan romantika percintaan yang indah dan mengharukan, namun tetap dalam koridor agama (Islam). "Saya berharap film DMC menyamai bahkan melebihi sukses KCB 1 dan KCB 2. Lebih dari itu, saya berharap seusai menyaksikan film DMC, para penonton dapat membawa pulang sesuatu yang indah dalam batin mereka," papar Habiburrahman.

Sastrawan yang akrab dipanggil Kang Abik itu mengemukakan, salah satu pesan film DMC adalah pentingnya masyarakat berprasangka baik kepada seseorang. "Seseorang yang sebetulnya baik, kalau dipersangkakan negatif, akhirnya ia benar-benar bisa menjadi orang yang tidak baik. Sebaliknya, walaupun seseorang itu tidak baik, kalau masyarakat menganggap dia baik, akhirnya dia bisa betul-betul menjadi baik," ujar alumnus Al Azhar University Cairo, Mesir itu.

Ia menegaskan, pada dasarnya tidak ada seorang pun yang ma'shum (bebas dari berbuat salah), kecuali Nabi Muhammad SAW. "Yang terpenting adalah begitu berbuat kesalahan, lekas-lekas sadar dan bertobat kepada Allah SWT," tuturnya.

Dude Harlino merasa bersyukur dan bangga terpilih melalui open casting sebagai pemeran utama film DMC. Menurutnya, film DMC adalah sebuah karya besar yang bisa dinikmati dalam waktu yang panjang.

Lagu Original Sountrack (OST) film DMC dikemas dalam album bertajuk Kekuatan Cinta yang berisi 12 lagu. Single Dalam Mihrab Cinta dinyanyikan Afghan. Lagu tersebut diciptakan oleh Bebi Romeo. "Saya sama Mas Bebi memang sangat cocok. Yang membuat saya sangat tertarik karena bekerja sama juga dengan Addie MS dengan iringan orkestra. Sesuatu yang membanggakan buat saya," tutur Afghan Selain itu, OST film DMC juga menampilkan sejumlah lagu lainnya. Antara lain, Bunga-bunga Cinta yang dinyanyikan oleh Dude Harlino dan Asmirandah; Karena Hati Bicara yang dinyanyikan oleh bintang film Ketika Cinta Bertasbih, Oki Setiana Dewi dan Andi Arsyil; serta Aku Tak Berdaya yang dinyanyikan oleh Indah Dewi Pertiwi.

Mampukah film Dalam Mihrab Cinta menjawab kebuntuan film nasional? Kita lihat saja!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement