REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ajang Free Fire World Series (FFWS) Global Finals 2025 di Jakarta dinilai bukan hanya menjadi perhelatan e-sports terbesar dunia, tetapi juga panggung bagi karya kreatif anak bangsa. Garena Indonesia menghadirkan konsep kolaborasi lintas sektor dengan menggandeng batik, seniman ilustrasi, dan musisi lokal untuk memperkaya pengalaman para pemain serta penonton, baik di arena maupun di dalam permainan.
Kolaborasi ini menghadirkan identitas budaya Indonesia ke ranah internasional, mulai dari menggandeng Guru Batik untuk menghadirkan kemeja batik khusus sebagai official merchandise. Garena bekerja sama dengan Guru Batik, sebuah brand yang konsisten melestarikan dan memperkenalkan batik ke generasi muda melalui pendekatan kreatif. Koleksi khusus ini menampilkan motif-motif batik tradisional yang dipadukan dengan elemen visual Free Fire.
Bagi Garena, langkah ini bukan sekadar produk komersial, tetapi pernyataan bahwa identitas budaya Indonesia dapat hidup berdampingan dengan dunia digital dan modern. “Batik telah ada ratusan tahun, dan untuk pertama kalinya berkolaborasi dengan developer game. Ini jadi pernyataan kuat bahwa batik adalah identitas Indonesia yang bisa relevan dengan generasi muda,” ujar Founder Guru Batik,Dheni Nugroho, di konferensi pers, Kamis (2/8/2025).
Selain itu, seniman kontemporer Muklay juga dipercaya mendesain artwork resmi acara dengan ciri khas visualnya yang penuh warna dan ekspresif, sementara Tahilalats akan meluncurkan komik digital bergaya humor yang ditujukan bagi komunitas global. Kehadiran kedua kreator ini membuka peluang bagi seniman Indonesia untuk memperluas karya mereka ke audiens internasional lewat medium e-sports.
Tak berhenti di situ, kolaborasi berlanjut ke ranah musik. Grup Weird Genius dipercaya menciptakan musik dalam permainan dengan sentuhan instrumen tradisional Indonesia. Perpaduan antara elemen modern dan tradisional ini menciptakan nuansa baru bagi pengalaman bermain Free Fire, sekaligus memperlihatkan bahwa musik Indonesia memiliki daya saing global.
“Kami semangat banget bisa menggabungkan musik tradisional dengan digital. Ini bukan sekadar membuat soundtrack, tapi membawa budaya Indonesia langsung ke pengalaman gaming global,” ucap salah satu personel Weird Genius.
Country Head Garena Indonesia, Hans Saleh, mengatakan semua inisiatif ini lahir dari semangat untuk menampilkan Indonesia sebagai bangsa kreatif yang modern, penuh inovasi, sekaligus kaya warisan budaya.
“Melalui kolaborasi bersama Kemenparekraf dan menggandeng sederet pelaku kreatif Indonesia, kami menghadirkan sinergi yang menggabungkan e-sports dengan industri kreatif. Kami percaya perpaduan antara e-sports dan seni akan membuka peluang baru bagi para kreator lokal, memperkuat ekosistem ekonomi kreatif, serta memberikan pengalaman yang lebih kaya bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Kemenparekraf melihat langkah ini sebagai bukti nyata bahwa game bisa menjadi pintu masuk bagi subsektor kreatif lainnya. Dari fashion, ilustrasi, hingga musik, semua bisa terhubung dalam satu ekosistem yang saling mendukung. Bagi dunia internasional, FFWS 2025 di Jakarta menjadi showcase bahwa Indonesia memiliki daya tarik budaya yang bisa diintegrasikan dengan industri global, termasuk e-sports.
Melalui batik, seni visual, dan musik, FFWS Global Finals 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, melainkan juga wadah kolaborasi yang memperlihatkan kekayaan budaya Indonesia dalam format yang relevan dengan generasi muda. Perpaduan ini diharapkan menjadi model bagi masa depan industri kreatif, di mana batas antara hiburan digital dan warisan budaya semakin menyatu.
View this post on Instagram