REPUBLIKA.CO.ID -Jika Anda adalah orangtua, sebaiknya jaga sikap Anda sedini mungkin. Jangan anggap remeh kemampuan si kecil. Sebuah studi mengungkap, bayi berusia enam bulan sudah mampu membedakan hal yang benar atau salah.
Para peneliti meminta bayi dari berbagai usia untuk memilih diantara karakter yang mereka lihat bersikap baik atau buruk dan sebagian besar memilih karakter "baik". Bayi berusia satu tahun tampak menjauh dari karakter boneka yang dinilai "nakal", bahkan tampak pergi sejauh mungkin atau memukul kepalanya.
Penelitian yang dimotori oleh tim psikologi dari Infant Cognition Centre di Yale University mengungkap, hal itu sangat bertolakbelakang dengan keyakinan yang pernah diutarakan oleh psikologi ternama, Sigmund Freud yaitu bayi terlahir sebagai "hewan amoral" dan perlu diajarkan kepekaan terhadap hal benar dan salah dengan kondisi tertentu.
Percobaan lain, bayi berusia antara enam bulan dan satu tahun diminta untuk menonton film yang menggambarkan sebuah bola merah lengkap dengan mata mencoba mendaki bukit, sementara segitiga berwarna kuning berusaha mendorongnya dari belakang, dan segitiga hijau berusaha mencegah usaha tersebut.
Pada akhir film, peneliti meminta bayi itu memilih bentuk mana yang mereka sukai dengan mengukur berapa lama mereka melihat gambar karakter itu satu per satu. Sekitar 80 persen dari bayi itu memilih karakter yang membantu dibandingkan sebaliknya.
Seorang Profesor di bidang Psikologi sekaligus pemimpin penelitian, Paul Bloom mengatakan, hal itu merupakan bukti yang terus berkembang. Menunjukkan manusia memiliki nilai moral dasar sejak dini.
"Dengan bantuan dari percobaan yang cermat, Anda dapat melihat kilasan dari pemikiran moral, penilaian moral dan perasaan moral bahkan pada satu tahun pertama kehidupan. Sebagian dari nilai baik dan buruk tampaknya memang sudah ada sejak manusia dilahirkan," terangnya.
Ada juga percobaan lain. Bayi berusia satu tahun diminta menonton pertunjukkan boneka kelinci yang mencoba untuk mengambil bola dari boneka kucing, sementara kelinci kedua berusaha mengembalikannya.
Mereka kemudian menghukum boneka nakal itu dengan mengambi kembali permen yang telah diberikan sebelumnya. Bahkan, sebagian lagi memukul kelinci nakal itu dibagian kepala secara spontan.
Salah seorang pengajar senior bidang Psikologi dari Dundee University, Peter Willatts mengatakan, tak ada yang bisa benar-benar memahami pemikiran bayi karena mereka juga tidak bisa ditanya. "Anda harus melakukan apa yang paling menarik perhatian mereka," ujarnya.
"Kita tahu pada usia enam bulan pertama, bayi belajar sangat cepat dibanding yang kita sangka. Apa yang dibawa sejak lahir dan mereka pelajari, sangat sulit untuk dipisahkan," tuturnya.