Selasa 28 Oct 2025 20:31 WIB

Ritual Gaib Universe Jadi IP Horor Indonesia Pertama yang Go Global

Proyek ini akan diperkenalkan secara global di ajang American Film Market.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Jajaran produser, kreator dan pemeran film Ritual Gaib: Nyai Randasura dalam konferensi pers di Kemang, Selasa (28/10/2025). Film ini merupakan bagian dari IP horor pertama Indonesia, Ritual Gaib Universe.
Foto: Dok. Republika/Gumanti Awaliyah
Jajaran produser, kreator dan pemeran film Ritual Gaib: Nyai Randasura dalam konferensi pers di Kemang, Selasa (28/10/2025). Film ini merupakan bagian dari IP horor pertama Indonesia, Ritual Gaib Universe.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua perusahaan film lintas negara, Kraken Entertainment dari Australia dan Anak Negeri Films dari Indonesia, memperkenalkan Ritual Gaib Universe. Ini merupakan intellectual property (IP) horor Indonesia pertama yang akan go global dan dikembangkan lintas media.

Proyek ini akan diperkenalkan secara global di ajang American Film Market (AFM) pada November 2025. Langkah ini menjadi tonggak baru bagi industri perfilman Indonesia, menandai bahwa cerita lokal dapat menjadi aset budaya sekaligus komoditas bisnis global.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Film pertama dari semesta ini berjudul Ritual Gaib: Nyai Randasura yang disutradarai Stuart Simpson, sineas asal Australia yang dikenal melalui film cult horror-nya. Simpson mengatakan ide awal film ini terinspirasi dari kedalaman spiritual dan budaya mistik Indonesia setelah berinteraksi dengan komunitas Bumi Nusantara. Perjalanannya ke Bali bersama Bumi Nusantara menghasilkan dokumenter "Ritual Gaib", yang menjadi cikal bakal terbentuknya Ritual Gaib Universe.

"Saya datang untuk membuat film horor. Tapi saya pulang membawa sesuatu yang lebih besar. Yaitu pemahaman baru tentang manusia, spiritualitas, dan rasa takut yang indah," kata Stuart dalam konferensi pers di kawasan Kemang, Selasa (28/10/2025).

Founder Anak Negeri Films dan Kraken Entertainment, Intan Kieflie, mengatakan proses syuting film sudah dilakukan dan saat ini sedang tahap post-produksi. Mengenai jadwal rilis, hingga kini Intan dan tim belum dapat memastikan.

"Untuk saat ini emang belum ada jadwal rilis ya, karena memang nunggu dulu hasil di AFM gimana, semoga kan nanti ada distributor global yang tertarik," kata Intan.

Intan mengungkapkan film Ritual Gaib: Nyai Randasura akan mengeksplorasi kisah pesugihan dari daerah Banten. Di bawah naungan IP Ritual Gaib Universe, ia pun berencana untuk mengangkat ritual black magic dari berbagai daerah.

Selain dalam bentuk film, Ritual Gaib Universe juga akan dikembangkan dalam format video podcast di platform Noice. VP of Studio & Operation Noice, Firza Arifien, mengatakan horor dan komedi merupakan genre yang paling banyak diakses oleh pengguna. Karenanya Noice menyambut positif kerjasama ini, terlebih IP ini juga merupakan kolaborasi lintas negara.

"Horor dan komedi adalah the biggest genre yang diakses user kita. Maka kami percaya IP ini akan bisa berkembang menjadi sesuatu. Kami pun mendukung visi dari Ritual Gaib Universe untuk bisa go international," kata Firza.

Melalui kolaborasi antar Kraken Entertainment dan Anak Negeri Films bersama Noice, Gagas Media, serta Bumi Nusantara, Ritual Gaib Universe diharapkan mampu membawa horor Indonesia naik kelas. Sementara itu, film Ritual Gaib: Nyai Randasura akan dibintangi oleh Dinda Hauw, Rey Mbayang, Masayu Anastasia, Egi Fedly, Ria Ricis, Selvi Kitty, dan Ricky Lucky One.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ameera Network (@ameeranetwork)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement