Selasa 23 Sep 2025 12:18 WIB

Perayaan Kreativitas JICAF 2025: Angkat Seni Ilustrasi Indonesia ke Level Dunia

JICAF 2025 digelar di The Space, Senayan City, pada 18 September hingga 5 Oktober.

Rep: Mg162/ Red: Qommarria Rostanti
Jakarta Illustration & Creative Arts Fair (JICAF) 2025 digelar pada 18 September hingga 5 Oktober 2025 di The Space, Senayan City, Jakarta.
Foto: Dok. Mg162
Jakarta Illustration & Creative Arts Fair (JICAF) 2025 digelar pada 18 September hingga 5 Oktober 2025 di The Space, Senayan City, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tahun, industri kreatif di Indonesia dinilai menunjukkan perkembangan signifikan. Salah satu pemicunya adalah keberadaan wadah yang mampu menjembatani talenta muda dengan industri.

Salah satunya adalah Jakarta Illustration & Creative Arts Fair (JICAF). Kembali digelar untuk ketiga kalinya pada 18 September hingga 5 Oktober 2025 di The Space, Senayan City, JICAF hadir sebagai perayaan kreativitas dengan tema "New Heights". Melibatkan lebih dari 100 ilustrator dari 25 negara, acara ini menjadi bukti nyata bahwa seni ilustrasi Indonesia memiliki potensi besar untuk mendunia.

Baca Juga

Co-Founder sekaligus Fair Director JICAF 2025,Sunny Gho, mengatakan JICAF lahir untuk memberdayakan seniman ilustrasi Indonesia agar dapat memperkaya seni dan budaya dunia. "Tahun ini kami melangkah ke babak baru dengan semangat New Heights, menghadirkan program-program yang lebih segar, inklusif, dan interaktif,” ujarnya baru-baru ini.

Kini, JICAF bukan lagi sekadar pameran lokal. Dengan 20 persen peserta yang berasal dari luar negeri, termasuk dari tujuh negara yang terpilih, JICAF menjadi platform yang semakin beragam dan global. Sunny menambahkan bahwa keberadaan ilustrator internasional ini memberikan nuansa yang lebih kaya, sekaligus menjadi kesempatan bagi seniman Indonesia untuk berinteraksi dengan komunitas global. "Di sini ilustrator tidak hanya sendirian. Tahun ini kami memperluas kolaborasi lintas industri, melibatkan musisi hingga brand supaya level JICAF bisa semakin tinggi,” ujarnya.

photo
Jakarta Illustration & Creative Arts Fair (JICAF) 2025 digelar pada 18 September hingga 5 Oktober 2025 di The Space, Senayan City, Jakarta. - (Dok. Mg162)

 

ICAF 2025 tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga ruang kolaborasi yang mempertemukan seniman dengan berbagai pihak. Dukungan terhadap seniman muda juga datang dari brand-brand yang melihat potensi besar dari industri ini. Misalnya, Teh Botol Sosro, yang menunjukkan komitmennya dengan mengadakan program pendampingan dan workshop kreatif bagi para pemenang kompetisi ilustrasi. Karya-karya terpilih bahkan akan diproduksi menjadi merchandise resmi.

“Kolaborasi dengan JICAF adalah kesempatan berharga untuk menunjukkan bagaimana Tehbotol Sosro dapat menjadi bagian dari ekosistem kreatif,” ujar General Manager Marcomm & PR PT Sinar Sosro Gunung Slamat, Devyana Tarigan.

Brand perawatan pria Kahf meluncurkan kompetisi League of Extraordinary Youth (LOEY). Program ini dirancang khusus untuk mengasah keterampilan seni anak muda berusia 13–18 tahun dan menyiapkan mereka untuk terjun ke industri secara profesional. "Kahf juga ingin naik level. Tahun ini kami berkolaborasi dengan JICAF lewat kompetisi LOEY," kata Group Head of Brand Development Personal Care and Innovation Paragon, Andrie Kurniarahman. Ia berharap, karya anak-anak muda ini bisa menjadi inspirasi bagi produk-produk Kahf pada masa depan.

Selain kolaborasi dengan brand, JICAF 2025 juga menghadirkan perpaduan unik antara seni visual dan musik. Musisi seperti Bernadya dan Lomba Sihir dipastikan akan menyuguhkan karya eksklusif yang memadukan visual dan musik di atas panggung JICAF, menciptakan sebuah pengalaman yang belum pernah ada sebelumnya.

Dukungan terhadap kreativitas juga datang dari pemerintah. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung secara langsung hadir dalam acara pembukaan, menunjukkan apresiasi dan komitmennya. Ia menyebut JICAF sebagai momentum penting bagi ekosistem seni dan kreativitas di ibu kota. “Ruang kreasi di Jakarta memang belum sepenuhnya terbuka secara luas oleh pemerintah. Karena itu, saya mengambil langkah membuka taman kota selama 24 jam agar bisa menjadi ruang berkarya sekaligus ruang publik yang hidup,” ujarnya.

Dengan target penjualan karya yang ambisius, dari 29 ribu menjadi 45 ribu karya, JICAF tidak hanya menjadi ajang unjuk gigi, tetapi juga pasar seni yang memberdayakan. Pameran yang menampilkan karya dari puluhan ilustrator, area merchandise unik, hingga ruang bermain untuk pecinta art toys, semua dirancang untuk memberikan pengalaman yang menyeluruh. Pada akhirnya, JICAF 2025 bukan hanya sebuah pameran seni, melainkan sebuah perayaan yang menggerakkan roda kreativitas, mendekatkan seni dengan masyarakat, dan menginspirasi generasi baru untuk berkarya tanpa batas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement