Kamis 11 Sep 2025 07:56 WIB

Mario Irwinsyah dan Ratu Anandita Pilih Hidup Sehat dengan Mengganti Gula

Gaya hidup modern menuntut perubahan pola makan agar terhindar dari penyakit.

Ratu Anandita dan Mario Irwinsyah (kiri dan tengah) bersama perwakilan Vitalentra Group International, M Nuzullaiman ditemui di peluncuran sejumlah produk seperti Steffi.
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Ratu Anandita dan Mario Irwinsyah (kiri dan tengah) bersama perwakilan Vitalentra Group International, M Nuzullaiman ditemui di peluncuran sejumlah produk seperti Steffi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan selebritas Mario Irwinsyah dan Ratu Anandita makin rajin mengubah gaya hidupnya ke arah yang lebih sehat. Tak hanya aktif berolahraga, keduanya juga memilih pola makan yang lebih sehat.

Mario mengatakan, semakin usia ia makin menyadari tidak selalu bisa dalam kondisi aktif. "Sadar nggak? Kesibukan masa kini buat kita banyak dalam keadaan nggak aktif. Di rumah banyakan duduk, bekerja depan laptop, habis makan duduk lagi. Ke kantor naik motor atau mobil juga duduk. Mungkin kalau naik kendaraan umum kadang harus berdiri. Sampai kantor duduk lagi. Pulang diulang lagi," katanya, Selasa (9/9/2025).

Baca Juga

Menurut Mario, berdasarkan hitungannya manusia modern bisa duduk 8-10 jam setiap hari. "Kebayang nggak, kalau itu dibarengi dengan asupan makan yang kurang baik," sambungnya.

Yang kemudian terjadi, kata Mario, adalah berat badan yang bertambah signifikan. Kegemukan pun banyak terjadi meski seseorang belum menyentuh usia 40 tahun.

Sebagai sosok yang gemar makanan dan minuman manis, Mario sadar pola makannya harus diubah. "Dulunya saya mengganti gula dengan gula aren. Ternyata sama saja. Gula aren juga berkalori dan kalau tidak dibakar akan menumpuk di badan," katanya.

Mario lalu menemukan pemanis dari bahan daun tanaman Stevia rebaudiana, yang banyak tumbuh di Amerika Selatan. Daunnya punya senyawa manis bernama steviol glycosides, yang rasanya bisa 200–300 kali lebih manis dari gula pasir, tapi hampir tanpa kalori.

Karena bukan gula, stevia umumnya tidak menyebabkan gula darah naik drastis. Pemanis dari daun stevia yang diekstrak ini jadi sering dipakai untuk diet sehat atau penderita diabetes.

Ratu Anandita mengatakan, pemanis alami ini bisa digunakan juga untuk memasak. Tidak hanya untuk dicampur di minuman saja.

"Saya pakai juga untuk baking dan bikin puding. Bubur kacang hijau, ketan item, masak sop kacang merah. Apapun masakan yang butuh gula, kita bisa ganti dengan ini," ujarnya

Menurut Dita, apa yang kita konsumsi memang harus penuh dengan kesadaran. Untuk bisa hidup sehat dia menilai tidak bisa sembarangan makan serta harus dibarengi olahraga atau gaya hidup aktif, cukup tidur, dan mengelola stres.

Mario dan Dita tak hanya menjalani pola hidup sehat tapi juga terjun dalam bisnis kesehatan dan kecantikan berbasis alami bersama Vitalentra Group International (VGI). Keterlibatan keduanya berkaca dari kondisi kesehatan di Indonesia, salah satunya adalah semakin meningkatnya jumlah penderita diabetes.

Penderitanya kini telah mencapai lebih dari 20,4 juta orang dewasa atau sekitar 11,3 persen populasi dewasa, menurut data International Diabetes Federation (2024). Selain itu, data Kementerian Kesehatan RI pada tahun yang sama bahkan mencatat hampir 13 persen penduduk, atau sekitar 35,8 juta orang, hidup dengan diabetes. Fakta ini menunjukkan bahwa Indonesia termasuk salah satu negara dengan beban diabetes tertinggi di dunia.

VGI mendistribusikan rangkaian produk unggulan seperti Steffi (gula cair stevia), British Propolis, BP Norway, dan Belgie Skincare.

Perwakilan Vitalentra Group International, M Nuzullaiman, menjelaskan wellness tidak harus dimulai dengan perubahan besar, tetapi cukup dengan langkah kecil dan sederhana yang konsisten. “Wellness tidak harus rumit. Dimulai dari langkah kecil, seperti mengganti gula alami berbahan stevia," katanya.

Seluruh produk VGI sudah berlabel halal dan terdaftar secara BPOM.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement