REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film terbaru sutradara Mouly Surya berjudul Tukar Takdir mengajak penonton masuk ke dalam dunia investigasi kecelakaan pesawat yang jarang diangkat di layar lebar Indonesia. Film ini diadaptasi dari novel karya Valiant Budi atau yang akrab disapa Vabyo.
Tukar Takdir menyuguhkan cerita yang memicu emosi, tentang pencarian identitas, trauma masa lalu, dan misteri takdir yang saling bersilangan. Kolaborasi tiga rumah produksi Starvision, Cinesurya, dan Legacy Pictures ini menghasilkan sebuah proyek yang sangat ambisius.
Produser Starvision Chand Parwez mengatakan ide film ini sudah dibahas bahkan jauh sebelum pandemi. "Ini merupakan sebuah karya yang cukup ambisius ya, bahkan ini kita sudah bicarakan sejak sebelum pandemi, sudah lama sekali," ujarnya dalam konferensi pers film Tukar Takdir, Rabu (10/9/2025).
Menurutnya, film ini akan berbicara kepada mereka yang pernah mengalami kehilangan, serta bagaimana mereka akhirnya berdamai dengan takdir. Produser Cinesurya, Rama Adi, mengatakan tim produksi melakukan riset mendalam, terutama untuk adegan investigasi kecelakaan pesawat. Hal ini dilakukan agar setiap detail yang ditampilkan di layar terasa autentik.
"Kami meriset bagaimana proses investigasi berjalan, supaya bisa menggambarkan situasi secara realistis," ujarnya.
Sutradara Mouly Surya sendiri mengaku sangat antusias dengan keterlibatannya. Ia menyebut proyek ini sebagai sesuatu yang baru sekaligus menantang. "Logistiknya cukup kompleks, karena latar belakang ceritanya adalah kecelakaan pesawat. Kami berusaha membuatnya believable, dan itu membutuhkan kerja sama yang sangat intens," ujarnya.
Mouly juga berbagi ketertarikannya yang berangkat dari hobi pribadi. Ia memang gemar menonton serial dokumenter "Air Crash Investigation" dan sudah lama penasaran untuk menggarap film bertema pesawat. "Buat saya ini pengalaman yang seru sekaligus menantang, karena bisa menerjemahkan ketertarikan itu ke dalam sebuah karya film," kata Mouly.
Tukar Takdir berpusat pada tokoh utama bernama Rawa yang diperankan oleh aktor Nicholas Saputra. Rawa adalah satu-satunya penumpang yang selamat dari sebuah kecelakaan pesawat tragis. Sementara seluruh penumpang dan awak tewas, ia justru harus memikul beban sebagai satu-satunya orang yang hidup dari tragedi tersebut.
Keselamatannya bukan hanya anugerah, melainkan juga menjadi beban yang berat. Ia tidak hanya menanggung trauma dari peristiwa mencekam itu, tetapi juga menghadapi tatapan penuh duka dari keluarga korban.
Aktris senior Devi Permatasari berperan sebagai seorang psikiater yang mendampingi Rawa melewati masa sulit. "Mungkin Rawa dipandang orang beruntung karena bisa selamat dari kecelakaan pesawat, tapi ternyata setelah kejadian itu hidupnya menjadi lebih berat. Banyak tuntutan dan banyak pertanyaan yang dia hadapi," ujar Devi.
Film ini juga menyoroti bagaimana selamatnya Rawa memunculkan luka sosial di tengah keluarga yang ditinggalkan. Dalam salah satu adegan, Dita (diperankan oleh Marsha Timothy), salah satu keluarga korban, menumpahkan emosinya dengan kalimat tajam. "Kenapa yang ada di sini bukan suami saya?". Ungkapan itu menggambarkan rasa kehilangan mendalam, sekaligus kecemburuan emosional yang kerap muncul dalam tragedi serupa.
Cuplikan teaser film ini memperlihatkan sisi emosional lain dari perjalanan Rawa. Ada momen kehangatan bersama Zahra (diperankan oleh Adhisty Zara), yang memberi sinyal akan adanya romansa di balik trauma. Namun, penonton juga disuguhi adegan menyayat ketika Rawa mencoba menguatkan Dita yang tenggelam dalam duka, mengusap air matanya sebagai bentuk empati.
Menariknya, Nicholas Saputra mengaku tidak mengalami ketakutan atau trauma terhadap pesawat setelah membintangi film ini. Ia menegaskan bahwa proses syuting justru membuatnya semakin memahami bagaimana seseorang menghadapi luka batin, tanpa memengaruhi pandangannya terhadap perjalanan udara.
Sementara itu, Valiant Budi, sang penulis novel, mengungkapkan bahwa cerita ini lahir dari pengalaman personalnya. "Novel ini ditulis ketika saya mengalami kehilangan dan trauma, dan saya pribadi juga pernah mengalami turbulensi juga. Jadi saya sangat senang karena novel saya jadi terealisasi," ujar Valiant.
Film ini juga akan diramaikan oleh beberapa bintang lain di antaranya Marsha Timothy, Adhisty Zara, Meriam Bellina, dan Marcella Zalianty. Tukar Takdir dijadwalkan tayang perdana di bioskop mulai 2 Oktober 2025.
View this post on Instagram