Kamis 04 Sep 2025 16:03 WIB

Muncul Seruan Boikot Konser Radiohead 2025 karena tak Speak Up Soal Palestina

Radiohead dianggap bungkam atas genosida Israel di Gaza, Palestina.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Band Radiohead. Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) menyerukan boikot terhadap tur konser Radiohead yang akan digelar pada akhir 2025.
Foto: Dok. AP Photo/Chris Pizzello
Band Radiohead. Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) menyerukan boikot terhadap tur konser Radiohead yang akan digelar pada akhir 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) menyerukan boikot terhadap tur konser Radiohead yang akan digelar pada akhir 2025. Grup asal Inggris itu mengumumkan jadwal tur di sejumlah kota Eropa.

Dalam pernyataan yang diunggah di Instagram, BDS melalui Palestinian Campaign for the Academic and Cultural Boycott of Israel (PACBI) menyatakan seruan boikot ini dilatarbelakangi oleh sikap Radiohead yang tetap bungkam atas genosida Israel di Gaza, Palestina. "Bahkan ketika genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza mencapai fase paling brutal berupa kelaparan massal, Radiohead tetap bungkam. Sementara itu, salah satu anggotanya tampil bersama musisi Israel hanya beberapa kilometer dari genosida yang disiarkan langsung," kata BDS seperti dilansir laman NME, Kamis (4/9/2025).

Baca Juga

PACBI juga menyinggung gitaris Jonny Greenwood yang tampil bersama musisi Israel, Dudu Tassa, dalam dua pertunjukan di Tel Aviv pada Maret dan Mei 2024. Kolaborasi Greenwood dan Tassa dinilai melanggar prinsip solidaritas terhadap perjuangan Palestina. Tur Radiohead mencakup pertunjukan di Madrid, Bologna, London (02 Arena), Kopenhagen, dan Berlin pada November dan Desember 2025. Ini merupakan tur pertama band tersebut dalam lebih dari tujuh tahun.

Radiohead belum memberikan pernyataan lanjutan atas seruan boikot ini. Juru bicara band hanya menyampaikan kepada NME bahwa mereka tidak memiliki komentar lebih lanjut selain yang telah disampaikan oleh para personel sebelumnya. Sebelumnya, penampilan Greenwood bersama Tassa di Inggris yang dijadwalkan pada Juni 2025 dibatalkan setelah mendapat protes dari sejumlah kelompok pro-Palestina. Dalam pernyataannya, Greenwood menyebut pembatalan itu terjadi karena ancaman terhadap keselamatan venue dan staf.

"Memaksa musisi untuk tidak tampil dan melarang orang-orang menikmati musik adalah bentuk penyensoran. Mengintimidasi venue untuk membatalkan pertunjukan kami tidak akan membawa kedamaian dan keadilan di Timur Tengah," kata Greenwood kala itu.

Radiohead juga pernah menghadapi kritik pada 2017 setelah tetap tampil di Tel Aviv meskipun ada seruan boikot dari sejumlah tokoh seperti Roger Waters, Thurston Moore, hingga mendiang Uskup Agung Desmond Tutu. PACBI menyebut hingga kini band tersebut belum menyampaikan permintaan maaf atas penampilan mereka di Israel. Vokalis Thom Yorke sebelumnya menyatakan bahwa tampil di suatu negara bukan berarti mendukung kebijakan pemerintah negara tersebut. "Kami tidak mendukung Netanyahu lebih dari kami mendukung Trump," kata Yorke menanggapi kritik pada 2017.

Yorke juga sempat bersitegang dengan penonton dalam konser solonya di Melbourne pada 2024, setelah seorang aktivis pro Palestina meneriakkan protes di tengah pertunjukan. Yorke merespons dengan tantangan agar orang tersebut naik ke panggung.

Pada Mei 2025, Yorke membagikan pernyataan panjang melalui media sosial mengenai sikapnya terhadap konflik Israel-Palestina. la menyatakan diamnya selama ini adalah bentuk penghormatan terhadap para korban dan bukan bentuk dukungan terhadap kekerasan.

"Diam saya adalah bentuk penghormatan bagi mereka yang menderita dan meninggal. Tapi diam itu telah digunakan oleh pihak lain sebagai alat intimidasi dan fitnah," kata dia.

Namun, pernyataan Yorke dikritik sejumlah publik figur, termasuk musisi Reggie Watts yang menilai Yorke terlalu memusatkan narasi pada perasaannya sendiri, dan kurang menunjukkan empati terhadap krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement