Kamis 28 Aug 2025 08:24 WIB

Dokter Ungkap Vaksin HPV Juga Penting untuk Laki-Laki

Vaksinasi HPV bisa dilakukan sebelum dan sesudah aktif secara seksual.

Rep: Mg161/ Red: Qommarria Rostanti
Vaksinator menyiapkan vaksin HPV (ilustrasi). Menurut dokter, kanker serviks tidak hanya menjadi masalah perempuan tetapi juga bagi laki-laki.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Vaksinator menyiapkan vaksin HPV (ilustrasi). Menurut dokter, kanker serviks tidak hanya menjadi masalah perempuan tetapi juga bagi laki-laki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Selama ini Human Papillomavirus (HPV) lebih sering dikaitkan dengan kanker serviks pada perempuan. Padahal, virus ini juga bisa menginfeksi laki-laki dan menimbulkan masalah kesehatan serius, mulai dari kutil kelamin hingga kanker pada area orofaring, anus, dan penis.

“HPV memang penyebab utama kanker serviks, tetapi juga penyebab kanker kulit kelamin, anal, vagina, orofaring, penis, vulva yang kurang lebih berkaitan dengan aktivitas hubungan seksual; sehingga kanker serviks menjadi masalah bagi kedua gender,” ujar Ketua Umum PP PAPDI, Dr dr Eka Ginanjar, saat konferensi pers Revaksinasi HPV di Jakarta pada Rabu (27/8/2025).

Baca Juga

Di Indonesia, kanker serviks masih menjadi kanker terbanyak kedua pada perempuan, dengan 36 ribu kasus baru dan 21 ribu kematian setiap tahunnya. Angka ini menunjukkan HPV adalah masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian serius, baik dari sisi pencegahan maupun perlindungan jangka panjang melalui vaksinasi.

Namun, tantangan yang dihadapi adalah vaksin HPV generasi lama belum sepenuhnya melindungi dari tipe high risk HPV yang dominan di Indonesia, yaitu HPV 52 dan 58. Hal ini menyebabkan dianjurkannya revaksinasi HPV.

“Oleh karena itu, masyarakat dapat melakukan revaksinasi HPV yaitu dengan vaksinasi HPV terbaru yang dapat melindungi dari 9 tipe virus, termasuk tipe 52 dan 58 yang paling sering ditemukan di Indonesia,” ujar dr Anshari Saifuddin Hasibuan, Sp.PD.

Menurut Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PP PAPDI, Dr dr Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, vaksin yang diberikan akan meningkatkan kekebalan tubuh seseorang dalam mengatasi HPV. “Vaksin harus dikenali oleh sistem imun, agar sistem imun membuat kekebalan seperti mengenal virus aslinya sehingga antibodi akan muncul tapi tidak menimbulkan rasa sakit. Nantinya antibodi akan melawan virus yang masuk ke dalam tubuh,” ujarnya.

HPV menjadi salah satu virus yang harus diwaspadai oleh setiap orang, khususnya perempuan bahwa kanker serviks dapat menyebabkan kematian. Vaksinasi HPV bisa dilakukan sebelum dan sesudah aktif secara seksual.

Sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2023 dan 2020, vaksin HPV bisa diberikan pada anak perempuan mulai usia 9–14 tahun. Untuk dewasa, PAPDI menetapkan vaksinasi dapat dimulai pada usia 19 tahun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement