REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu pekerja sering kali kesulitan mempertahankan pemberian ASI eksklusif, terutama saat masa cuti melahirkan usai dan harus kembali ke tempat kerja. Namun, dengan strategi yang tepat dan persiapan sejak dini, menyusui tetap dapat dilakukan secara optimal.
Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar menekankan kunci keberhasilan menyusui bagi ibu bekerja adalah memulai perencanaan bahkan sebelum persalinan. "Strateginya harus sudah dipikirkan sejak sebelum lahiran, supaya ibu tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukan begitu bayinya lahir," kata Nia dalam konferensi pers yang digelar secara daring dipantau di Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Setelah melahirkan, ibu disarankan membiasakan diri memerah ASI secara rutin sejak pekan pertama pascapersalinan. Menurut Nia, langkah ini penting untuk menjaga suplai ASI tetap stabil, sekaligus membangun stok yang bisa digunakan ketika ibu kembali bekerja.
"Karena bisa jadi bayi butuh lebih banyak dari yang disangka. Supaya pas ibu kembali kerja, sudah punya cadangan ASI yang cukup," jelasnya.
Menurut Nia, persiapan menyusui sejak awal juga dapat menjadi siasat menghadapi masa cuti melahirkan yang relatif pendek. Saat ini, cuti melahirkan yang diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan hanya tiga bulan, sementara ASI eksklusif dianjurkan hingga enam bulan.
"Cuti tiga bulan jelas belum mencukupi. Idealnya enam bulan, seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak. Tapi sayangnya, belum semua perusahaan mau mengikuti itu," kata Nia
Dalam kondisi tersebut, ibu perlu proaktif mencari dukungan dan informasi. AIMI sendiri menyediakan berbagai layanan edukasi seputar menyusui, mulai dari kelas tatap muka, kelas daring, hingga layanan konseling.
Selain memberikan edukasi kepada ibu, Nia menekankan pentingnya dukungan dari lingkungan kerja. Untuk itu, program AIMI Goes to Office digagas guna memberikan edukasi seputar pentingnya menyusui termasuk manfaatnya bagi perusahaan.
"Emang menantang banget, enggak mudah. Tapi kalau ibunya mau, punya tekad, dipersiapkan sejak awal, tantangan itu akan bisa diatasi. Ini bukan menurut aku aja lho, banyak ibu-ibu lain yang udah membuktikan," kata Nia.