REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Neuropati atau kerusakan saraf tepi tidak hanya menyerang lansia. Anak muda berusia 20-an, baik mahasiswa maupun pekerja kantoran, yang terlalu lama menatap layar atau mengetik tanpa jeda juga berisiko mengalami neuropati.
Ahli saraf dan dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Yeni Quinta Mondiani, mengatakan bahwa aktivitas berulang tersebut bisa menyebabkan tekanan pada saraf seperti pada Carpal Tunnel Syndrome. "Anak muda usia 20 tahunan bisa terkena neuropati. Penyebabnya bisa karena kebiasaan tidak sehat, terlalu lama menatap layar atau mengetik tanpa jeda, yang memicu tekanan pada saraf," kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat (25/7/2025).
la menjelaskan, neuropati adalah gangguan pada saraf perifer yang terdiri dari saraf sensorik (perasa), motorik (penggerak), dan otonom (pengatur fungsi otomatis tubuh). Gejala awal umumnya muncul pada saraf sensorik, berupa kesemutan, nyeri seperti terbakar, atau mati rasa.
Jika menyerang saraf motorik, neuropati dapat menyebabkan kelemahan otot, seperti sulit menggenggam. Gangguan pada saraf otonom bisa menimbulkan gejala seperti detak jantung tidak teratur atau gangguan pencernaan.
Menurut dr Yeni, neuropati bukan penyakit tunggal, melainkan sindrom yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk diabetes mellitus, kekurangan vitamin, efek samping obat, paparan racun, cedera saraf, penyakit autoimun. Selain itu, aktivitas repetitif tanpa jeda seperti mengetik atau menatap layar dalam waktu lama juga bisa menjadi faktor.
la pun mengimbau anak muda untuk tidak mengabaikan gejala seperti kesemutan atau kebas, terutama jika muncul tiba-tiba tanpa faktor risiko jelas. "Kalau muncul mendadak, itu bisa jadi tanda awal stroke atau Guillain-Barre Syndrome," katanya.
Untuk mencegah neuropati, dr Yeni menekankan pentingnya mengadopsi pola hidup sehat. Itu bisa dilakukan dengan menjaga nutrisi, menghindari rokok dan alkohol, serta rutin melakukan peregangan saat bekerja.
"Normalnya, kita perlu stretching untuk mata, pergelangan tangan, dan pinggang. Istirahat setiap 30-60 menit saat bekerja di depan komputer sangat penting," kata dia.
Dokter Yeni mengatakan, komplikasi neuropati yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup, luka yang tidak terasa terutama pada penderita diabetes, hingga infeksi parah yang berujung amputasi. Kondisi ini juga bisa memic gangguan psikologis seperti depresi.
Gumanti Awaliyah