Jumat 20 Jun 2025 10:23 WIB

Rapper Mo Chara 'Diseret' ke Pengadilan karena Kibarkan Bendera Hizbullah Saat Konser

Grup rap Kneecap terkenal vokal menyuarakan dukungan untuk Palestina.

Salah satu personel Kneecap, O Hanna yang dikenal dengan nama panggung Mo Chara, didakwa karena diduga mengibarkan bendera kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah.
Foto: Instagram/@kneecap
Salah satu personel Kneecap, O Hanna yang dikenal dengan nama panggung Mo Chara, didakwa karena diduga mengibarkan bendera kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia musik dan aktivisme tengah dihebohkan dengan kasus hukum yang menjerat Liam O’Hanna, anggota grup rap Irlandia Kneecap. Dia kini harus menghadapi tuduhan terorisme di pengadilan London.

O'Hanna, yang dikenal dengan nama panggung Mo Chara, didakwa karena diduga mengibarkan bendera kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, di atas panggung saat konser di London pada November lalu.

Baca Juga

Dukungan massal dari ratusan pendukungnya berkumpul di luar gedung pengadilan. Liam O’Hanna, 27 tahun, hadir di Pengadilan Hakim Westminster pada Rabu (18/6/2025) waktu setempat, sebulan setelah ia secara resmi didakwa.

Di bawah hukum Inggris, tindakan menampilkan simbol yang mempromosikan kelompok terlarang seperti Hizbullah adalah ilegal. Namun, Kneecap, sebuah grup rap yang berbasis di Belfast dan dikenal dengan lirik-lirik berbahasa Inggris dan Gaeilge (bahasa Irlandia), menolak tuduhan terorisme tersebut dengan tegas.

"Kami menolak tuduhan ini dan akan membela diri dengan sangat gigih. Ini adalah tindakan kepolisian yang politis. Ini adalah pengalihan perhatian," tulis band tersebut di X (sebelumnya Twitter) bulan lalu, dilansir laman Aljazeerah pada Kamis (20/6/2025).

O’Hanna sendiri, dalam sebuah festival di London bulan lalu, menyatakan bahwa tuduhan ini adalah upaya untuk membungkam Kneecap. Kneecap memang dikenal vokal dalam menyuarakan penolakan terhadap tindakan Israel di Gaza, bahkan menyebutnya sebagai genosida, tuduhan yang dibantah oleh pemerintah Israel. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa kasus hukum yang menjerat O'Hanna mungkin terkait dengan pandangan politik band tersebut.

Namun, di pengadilan pada Rabu, jaksa penuntut Michael Bisgrove berusaha menepis anggapan bahwa kasus ini berkaitan dengan posisi rapper tersebut terhadap Israel dan Palestina. "Dia memiliki hak penuh untuk menyuarakan pendapat dan solidaritasnya, sama seperti orang lain," kata Bisgrove.

"Tuduhan dalam kasus ini adalah hal yang sama sekali berbeda dan berkaitan dengan rekaman video yang menunjukkan bahwa, pada November tahun lalu, Tuan O’Hanna mengenakan dan menampilkan bendera Hizbullah, sambil mengatakan 'maju Hamas, maju Hizbullah'," kata dia menambahkan.

Sebagai respons, pengacara pembela Brenda Campbell mengeklaim bahwa dakwaan tersebut diajukan terlalu lambat, karena diajukan lebih dari enam bulan setelah dugaan kejahatan dilakukan di sebuah konser di Kentish Town, London utara. "Jika kami benar dalam hal itu, maka pengadilan ini tidak memiliki yurisdiksi dan kasusnya berakhir di sana," kata Campbell, menyoroti celah prosedural yang bisa menjadi kunci pembelaan.

Hakim Paul Goldspring menyatakan bahwa sidang lebih lanjut akan diadakan pada 20 Agustus 2025 untuk menentukan apakah argumen pembelaan ini valid. Sebelum O’Hanna hadir di pengadilan, Kneecap sempat mengunggah pernyataan di X, mencatat bahwa puluhan warga Palestina tewas oleh tentara Israel pada hari Selasa di Gaza saat menunggu truk bantuan.

"Sementara itu besok mereka akan mencoba melabeli Mo Chara seorang teroris," tulis Kneecap.

Di luar gedung pengadilan London, ratusan pendukung berunjuk rasa, menunjukkan solidaritas mereka. Seorang aktivis Irlandia yang memperkenalkan diri sebagai Patrick menyebut tuduhan terhadap O’Hanna sebagai omong kosong. "Kasus ini memiliki semua ciri khas dari pengadilan politik," katanya.

Sarah Cotte juga menyatakan keyakinannya bahwa grup tersebut ditargetkan karena mereka tidak kompromi dan tidak menyerah dalam ekspresi solidaritas mereka dengan perjuangan Palestina dan solidaritas mereka dengan rakyat Irlandia. Kneecap telah menarik perhatian internasional pada tahun lalu setelah film semi-fiksi tentang mereka menerima beberapa penghargaan, termasuk di Sundance Film Festival.

Trio Irlandia ini juga mendapatkan dukungan dari musisi Inggris terkemuka seperti Paul Weller dan Brian Eno, yang telah mengecam apa yang mereka sebut sebagai upaya terkoordinasi untuk "membungkam" Kneecap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement