Ahad 18 May 2025 15:20 WIB

Joaquin Phoenix dan Sineas Dunia Kecam Bungkamnya Industri Film atas Gaza

Petisi dirilis di Cannes, desak dunia perfilman angkat suara soal Palestina.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Gita Amanda
Joaquin Phoenix menandatangani surat terbuka yang mengecam sikap bungkam industri film atas dampak mematikan kampanye militer Israel di Gaza, Palestina. (ilustrasi)
Foto: Jordan Strauss/Invision/AP
Joaquin Phoenix menandatangani surat terbuka yang mengecam sikap bungkam industri film atas dampak mematikan kampanye militer Israel di Gaza, Palestina. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Joaquin Phoenix, bersama Juliette Binoche, Pedro Pascal, Riz Ahmed, dan Guillermo del Toro, turut menandatangani surat terbuka yang mengecam sikap bungkam industri film atas dampak mematikan kampanye militer Israel di Gaza, Palestina. Surat tersebut dirilis bertepatan dengan pembukaan Festival Film Cannes dan awalnya telah ditandatangani oleh lebih dari 370 aktor dan pembuat film.

Para penandatangan menyatakan rasa malu atas sikap pasif komunitas perfilman dan mengecam diamnya dunia seni terhadap tragedi kemanusiaan di Gaza. “Mengapa sinema, tempat lahirnya karya-karya yang berpihak secara sosial, tampak begitu acuh terhadap kenyataan mengerikan dan penindasan yang dialami saudara-saudara kita di Gaza?” demikian petikan pernyataan dalam petisi yang dilansir Variety, Ahad (18/5/2025).

Baca Juga

Surat tersebut juga mengecam pembunuhan terhadap jurnalis foto asal Gaza, Fatma Hassona, oleh militer Israel. Perempuan berusia 25 tahun ini adalah tokoh utama dalam film dokumenter Put Your Soul in Your Hand and Walk, yang dijadwalkan tayang perdana di Festival Cannes. Hassona tewas bersama 10 anggota keluarganya akibat serangan udara Israel di rumah mereka di Gaza utara, hanya sehari setelah film itu diumumkan sebagai bagian dari seleksi ACID Cannes.

Nama-nama baru yang juga tercantum dalam daftar penandatangan antara lain Rooney Mara, Jim Jarmusch, Omar Sy, Peter Straughan, Camille Cottin, Michael Moore, Boots Riley, dan Alice Rohrwacher. Dalam surat tersebut, mereka menyerukan agar dunia film tidak hanya menjadi ruang ekspresi seni, tetapi juga alat perlawanan terhadap ketidakadilan.

photo
Warga Palestina berduka atas kerabatnya yang syahid dalam serangan udara Israel di Jabalia, Jalur Gaza utara, pada Rabu, 14 Mei 2025. - (AP Photo/Jehad Alshrafi)

Adapun daftar awal penandatangan mencakup Mark Ruffalo, Guy Pearce, Ralph Fiennes, Melissa Barrera, Yorgos Lanthimos, Javier Bardem, Hannah Einbinder, Pedro Almodóvar, David Cronenberg, Alfonso Cuarón, Mike Leigh, Alex Gibney, Viggo Mortensen, Cynthia Nixon, Tessa Ross, dan ratusan sineas lainnya.

Surat petisi tersebut juga secara tegas mengutuk apa yang mereka sebut sebagai genosida oleh Israel di wilayah Palestina. “Kita tidak bisa tinggal diam saat genosida terjadi di Gaza,” tegas mereka dalam surat yang digagas sejumlah kelompok aktivis pro-Palestina dan pertama kali diterbitkan di surat kabar Libération dan majalah Variety.

Para sineas juga menyoroti pembatasan akses jurnalis asing ke Gaza sejak tragedi 7 Oktober 2023, serta mengungkapkan bahwa lebih dari 200 jurnalis telah menjadi korban kekerasan. “Tentara Israel menyasar warga sipil. Penulis, pembuat film, dan seniman dibantai secara brutal,” demikian bunyi surat tersebut.

Salah satu kasus terbaru menimpa Hamdan Ballal, sutradara Palestina pemenang Oscar lewat film dokumenter No Other Land. Pada Maret lalu, ia dilaporkan diserang pemukim Israel, diculik oleh militer, dan baru dibebaskan setelah muncul tekanan internasional. Minimnya dukungan dari Akademi Oscar atas kejadian ini memicu kemarahan global, hingga akhirnya lembaga tersebut menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

Melalui surat petisi ini, para sineas mengajak seluruh pelaku seni dan perfilman untuk menolak propaganda yang membungkam nurani kemanusiaan. “Untuk Fatma, dan semua yang gugur dalam ketidakpedulian. Sinema memiliki kewajiban membawa pesan mereka dan mencerminkan masyarakat kita. Mari bertindak sebelum semuanya terlambat,” seru mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement